Daftar Isi
- 1 Apa Itu Anggaran Biaya UMKM?
- 2 Mengapa Anggaran Biaya Itu Penting?
- 3 Jenis-Jenis Biaya dalam UMKM
- 4 Langkah-Langkah Menyusun Anggaran Biaya UMKM
- 5 1️⃣ Kumpulkan Semua Data Pengeluaran
- 6 2️⃣ Pisahkan Biaya Tetap dan Variabel
- 7 3️⃣ Perkirakan Volume Penjualan
- 8 4️⃣ Tetapkan Anggaran untuk Pemasaran
- 9 5️⃣ Tambahkan Dana Cadangan
- 10 6️⃣ Evaluasi Secara Berkala
- 11 Contoh Sederhana Anggaran UMKM (Per Bulan)
- 12 Tips Agar Anggaran UMKM Lebih Efektif
Gubuku – Bagi pemilik UMKM, salah satu kesalahan umum dalam menjalankan bisnis adalah kurangnya perencanaan biaya yang jelas. Banyak pelaku usaha yang mencampur uang pribadi dan bisnis, tidak mencatat pengeluaran, ataupun asal membeli bahan tanpa perhitungan. Padahal, anggaran biaya adalah kunci penting agar bisnis tetap sehat dan berkembang.
Dengan memiliki anggaran biaya yang tepat, pelaku UMKM bisa mengendalikan pengeluaran, meningkatkan keuntungan, bahkan mempersiapkan dana darurat saat penjualan menurun.
Lalu, bagaimana cara menyusun anggaran biaya UMKM yang efektif? Mari kita bahas langkah-langkahnya dengan cara yang paling sederhana.
Apa Itu Anggaran Biaya UMKM?
Anggaran biaya adalah rencana keuangan yang berisi daftar pengeluaran usaha selama periode tertentu, seperti per bulan atau per tahun. Di dalamnya sudah termasuk biaya operasional, biaya produksi, pemasaran, hingga dana cadangan.
Tujuan anggaran adalah agar bisnis tidak mengeluarkan uang lebih dari yang seharusnya dan tetap seimbang dengan pemasukan.
Mengapa Anggaran Biaya Itu Penting?
Berikut manfaat menyusun anggaran biaya bagi UMKM:
✅ Mengontrol cash flow
✅ Mengetahui kebutuhan modal yang sebenarnya
✅ Mencegah pemborosan dan kebocoran uang
✅ Menentukan harga jual dengan benar
✅ Membuat bisnis tetap stabil walau penjualan turun
✅ Menjadi syarat bila ingin mengajukan pinjaman/modal
Dengan kata lain, tanpa anggaran biaya, bisnis seperti berjalan dalam kegelapan.
Jenis-Jenis Biaya dalam UMKM
Sebelum membuat anggaran, Anda perlu memahami beberapa jenis biaya usaha:
| Jenis Biaya | Penjelasan | Contoh |
|---|---|---|
| Biaya Tetap | Harus dibayar walau penjualan turun | Gaji karyawan tetap, sewa toko, internet |
| Biaya Variabel | Mengikuti jumlah produksi/penjualan | Bahan baku, ongkir, kemasan |
| Biaya Operasional | Untuk mendukung kegiatan bisnis | Listrik, kuota internet, ATK |
| Biaya Pemasaran | Untuk promosi penjualan | Iklan Instagram, brosur, endorsement |
| Biaya Darurat / Kontinjensi | Untuk keadaan tak terduga | Mesin rusak, stok rusak |
Dengan membagi biaya seperti ini, Anda lebih mudah melihat bagian mana yang harus dikontrol.
Langkah-Langkah Menyusun Anggaran Biaya UMKM
1️⃣ Kumpulkan Semua Data Pengeluaran
Catat semua pengeluaran yang sudah terjadi sebelumnya. Bisa dari:
-
Nota pembelian bahan
-
Bukti tagihan listrik, sewa, iklan, dll.
-
Catatan kas harian bisnis
Semakin detail, semakin akurat anggarannya.
2️⃣ Pisahkan Biaya Tetap dan Variabel
Misalnya, Anda memiliki usaha kuliner:
Contoh:
-
Biaya tetap: Sewa Rp1.000.000/bulan
-
Biaya variabel: Bahan baku Rp5.000 per porsi
Pemahaman ini membantu Anda menyesuaikan produksi sesuai penjualan.
3️⃣ Perkirakan Volume Penjualan
Tentukan target produksi dan penjualan dalam satu periode.
Misalnya per bulan ingin menjual 300 produk.
Maka biaya variabel = 300 × Rp5.000 = Rp1.500.000
4️⃣ Tetapkan Anggaran untuk Pemasaran
Walau usaha kecil, promosi tetap wajib.
Tips anggaran pemasaran:
📌 Alokasikan minimal 5–10% dari total penjualan
5️⃣ Tambahkan Dana Cadangan
Sediakan dana darurat minimal 10% dari total biaya untuk keadaan tak terduga.
6️⃣ Evaluasi Secara Berkala
Setiap akhir bulan, bandingkan:
✅ Anggaran vs Pengeluaran sebenarnya
Jika pengeluaran lebih besar → cari penyebabnya
Jika pengeluaran lebih kecil → simpan sebagai modal cadangan
Contoh Sederhana Anggaran UMKM (Per Bulan)
Usaha: Roti Rumahan
Target Penjualan: 350 pack
| Jenis Biaya | Rincian | Total |
|---|---|---|
| Biaya Tetap | Sewa 1 jt + Internet 200 rb | Rp1.200.000 |
| Biaya Variabel | Bahan baku 350 × 8.000 | Rp2.800.000 |
| Kemasan | 350 × 1.000 | Rp350.000 |
| Gaji tenaga harian | Rp1.000.000 | Rp1.000.000 |
| Biaya Pemasaran | Iklan Instagram | Rp300.000 |
| Dana Darurat | 10% dari total biaya | Rp565.000 |
| Total Anggaran Biaya | Rp6.215.000 |
Jika harga jual per pack = Rp20.000 →
Pendapatan = 350 × 20.000 = Rp7.000.000
➡️ Perkiraan laba kotor = Rp7.000.000 – Rp6.215.000 = Rp785.000
Tips Agar Anggaran UMKM Lebih Efektif
✔ Gunakan aplikasi pencatatan keuangan (BukuWarung, Majoo, dsb.)
✔ Bedakan uang pribadi dan usaha
✔ Hemat pengeluaran operasional yang tidak berdampak pada penjualan
✔ Naikkan produksi hanya bila permintaan naik
✔ Buat laporan mingguan & bulanan
✔ Update harga bahan baku secara berkala
Cara menyusun anggaran biaya UMKM sebenarnya sederhana. Yang penting adalah:
-
Catat semua pengeluaran
-
Kelompokkan biaya sesuai jenisnya
-
Sesuaikan dengan target penjualan
-
Sisihkan dana untuk promosi dan darurat
-
Evaluasi rutin setiap bulan
Dengan anggaran yang tepat, UMKM bisa berkembang lebih terarah, keuntungan meningkat, dan bisnis lebih siap menghadapi tantangan.x
Intership SMKN 1 Bungo |Mukmainna
