Langkah Pembukuan UMKM untuk Menghadapi Pemeriksaan Pajak

{"aigc_info":{"aigc_label_type":0,"source_info":"dreamina"},"data":{"os":"web","product":"dreamina","exportType":"generation","pictureId":"0"},"trace_info":{"originItemId":"7566473324046454023"}}

Gubuku – Banyak pelaku UMKM merasakan hal yang sama: jualan ramai, tapi uang tidak tahu ke mana. Keuntungan bisnis sering terpakai untuk keperluan pribadi, biaya tak terduga, atau stok yang tidak terkontrol.

Jika tidak dikelola dengan benar, bisnis yang seharusnya berkembang justru jalan di tempat.

Karena itu, manajemen keuntungan sangat penting. Bukan sekadar mencatat uang masuk dan keluar, tetapi bagaimana mengalokasikan keuntungan dengan bijak agar bisnis terus bertumbuh dan pemilik juga bisa menikmati hasil kerja kerasnya.

🤔 Mengapa Keuntungan UMKM Cepat Habis?

Beberapa penyebab umum:

❌ Campur uang pribadi dan usaha
❌ Tidak punya target keuntungan yang jelas
❌ Tidak mencatat pengeluaran sehari-hari
❌ Mengambil keuntungan terlalu cepat
❌ Tidak menyisihkan dana darurat usaha
❌ Sistem pembayaran belum tertib

Jika salah satu dari ini terjadi pada bisnis Anda, artinya pengelolaan keuangan harus diperbaiki.

✅ Cara Mengelola Keuntungan UMKM Agar Tidak Terpakai Habis

Berikut strategi yang mudah diterapkan:

1️⃣ Pisahkan Uang Usaha dan Uang Pribadi

Ini adalah aturan nomor satu untuk pemilik UMKM.

📌 Tips sederhana:

  1. Buat rekening khusus usaha

  2. Gaji diri sendiri sesuai kemampuan bisnis

  3. Disiplin tidak mengambil uang usaha sembarangan

Dengan begitu, aliran uang akan lebih jelas.

2️⃣ Tetapkan Persentase Pembagian Laba

Gunakan metode pembagian yang terukur seperti:

Alokasi Keuntungan Persentase Rekomendasi
Pengembangan Usaha 40%
Dana Darurat Usaha 20%
Gaji Pemilik Usaha 20%
Investasi Tambahan 10%
Sosial / Lainnya 10%

Tujuannya: bisnis bertumbuh & Anda juga tetap sejahtera.

3️⃣ Buat Anggaran Pengeluaran Bulanan

Dengan anggaran, pengeluaran usaha menjadi lebih terkontrol.
Buat daftar biaya seperti:

  1. Sewa tempat

  2. Listrik & internet

  3. Gaji karyawan

  4. Bahan baku / stok

  5. Biaya pemasaran

Atur prioritas: yang penting didahulukan, yang tidak perlu dikurangi.

4️⃣ Catat Semua Transaksi Secara Rutin

Mau untung besar tapi tanpa pencatatan? Sulit.
Anda harus tahu uang keluar untuk apa saja.

Baca Juga :  Cara Membuat Sistem Kerja Otomatis dalam Usaha

Media pencatatan:
✅ Buku catatan manual
✅ Excel/Google Sheet
✅ Aplikasi UMKM seperti BukuWarung, KasirPintar, Moka

Semakin rapi pencatatan, semakin mudah mengambil keputusan.

5️⃣ Sediakan Dana Darurat Usaha

Tujuan: menghadapi kondisi tak terduga tanpa merusak arus kas.

Rekomendasi dana darurat:
🔹 Minimal 3–6 bulan biaya operasional usaha

Ini penting agar bisnis tetap aman saat ada kendala, misalnya penjualan turun.

6️⃣ Kelola Stok dengan Baik

Stok yang berlebihan menghabiskan modal dan ruang penyimpanan.

Strateginya:

  1. Cek stok rutin

  2. Fokus pada produk yang paling laris

  3. Hindari menumpuk barang yang jarang terjual

Stok = uang. Jangan sampai “uang” hanya tidur di gudang.

7️⃣ Sisihkan Laba untuk Pengembangan Usaha

Contoh investasi pengembangan:

  1. Branding dan marketing

  2. Peralatan pendukung produksi

  3. Pelatihan karyawan

  4. Teknologi untuk efisiensi

Keuntungan bisnis harus jadi mesin pertumbuhan, bukan habis begitu saja.

8️⃣ Buat Target Keuangan yang Jelas

Contoh target:
🎯 Tambah omset 30% dalam 6 bulan
🎯 Buka cabang baru tahun depan
🎯 Beli mesin produksi baru

Dengan target, Anda tahu arah penggunaan keuntungan.

9️⃣ Kendalikan Pengeluaran Pribadi

Jangan semua hal dianggap “butuh sekarang”.

Tipsnya:

  1. Beri batas maksimal penarikan untuk kebutuhan pribadi

  2. Ambil gaji tetap sebagai pemilik usaha

Jika hidup mengikuti omset usaha, keuangan jadi tidak stabil.

🔟 Evaluasi Keuangan Secara Berkala

Setiap minggu atau bulan lakukan review:

  1. Berapa keuntungan bersih?

  2. Kenapa pengeluaran naik?

  3. Produk mana paling menguntungkan?

  4. Apa strategi penjualan yang berhasil?

Evaluasi rutin = bisnis lebih terkendali.

📊 Contoh Pembagian Keuntungan

Misal: Laba bersih bulan ini Rp 10.000.000
Jika pakai alokasi persentase sebelumnya:

Kategori Jumlah
Pengembangan Usaha (40%) Rp 4.000.000
Dana Darurat (20%) Rp 2.000.000
Gaji Pemilik (20%) Rp 2.000.000
Investasi (10%) Rp 1.000.000
Sosial/Lainnya (10%) Rp 1.000.000

Uang tetap terkontrol ✅
Bisnis terus berkembang ✅

❌ Kesalahan yang Harus Dihindari

  1. Semua keuntungan diambil untuk pribadi

  2. Tidak punya perhitungan HPP yang benar

  3. Selalu menambah stok tanpa melihat penjualan

  4. Tidak memperhatikan laporan keuangan

  5. Terlalu mudah memberi utang ke pelanggan

Hindari agar bisnis lebih sehat!

Mengatur keuntungan usaha itu wajib untuk keberlangsungan UMKM. Dengan pemisahan uang, pencatatan yang rapi, dan pembagian laba yang terstruktur, uang usaha tidak akan cepat habis.

Ingat:

“Keuntungan bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan bisnis Anda.”

Kelola dengan bijak mulai dari sekarang

Intership SMKN 1 Bungo |Mukmainna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *