Daftar Isi
- 1 1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
- 2 2. Buat Catatan Keuangan Harian Sederhana
- 3 3. Kendalikan Pengeluaran Operasional
- 4 4. Pisahkan Dana Darurat Bisnis
- 5 5. Kelola Persediaan (Stok) dengan Bijak
- 6 6. Kurangi Penjualan Hutang
- 7 7. Pantau Laporan Keuangan Secara Berkala
- 8 8. Atur Perputaran Uang Lebih Cepat
- 9 9. Optimalkan Penjualan Digital
- 10 10. Evaluasi Harga secara Rutin
Gubuku – Banyak pelaku UMKM merasa bisnisnya berjalan lancar karena penjualan ramai setiap hari. Namun ketika harus membayar sewa toko, gaji karyawan, atau membeli stok barang, uangnya tiba-tiba tidak cukup.
Ini terjadi karena cashflow atau arus kas tidak teratur.
Cashflow adalah keluar masuknya uang dalam bisnis.
Jika cashflow buruk, bisnis bisa macet meskipun penjualan tinggi.
Sebaliknya, cashflow yang baik akan membuat usaha stabil, kuat, dan terus berkembang.
Dalam artikel ini, kita akan membahas strategi sederhana yang bisa dilakukan UMKM untuk mengatur cashflow dengan lebih baik.
1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Kesalahan paling umum pemilik UMKM adalah uang bisnis dan uang pribadi dicampur.
Akibatnya kamu tidak tahu:
-
Berapa untung sebenarnya
-
Kemana uang mengalir
-
Berapa modal yang harus diputar lagi
Solusi mudah:
✅ Buka rekening bank khusus usaha
✅ Buat gaji untuk diri sendiri
✅ Semua pengeluaran pribadi jangan ambil dari kas bisnis
Dengan cara ini, laporan keuangan jadi lebih jelas.
2. Buat Catatan Keuangan Harian Sederhana
Catatan keuangan membantu kamu memantau:
-
Berapa uang yang masuk
-
Berapa uang yang keluar
-
Berapa keuntungan harian/bulanan
Tidak perlu rumit. Kamu bisa gunakan:
-
Buku catatan khusus
-
Excel/Google Sheet
-
Aplikasi keuangan UMKM (seperti BukuWarung, Pawoon, Majoo)
Yang penting dicatat setiap hari tanpa terlewat.
Jika kamu tidak tahu ke mana uang pergi, maka kamu tidak sedang mengatur bisnis. Uangmu yang sedang mengatur kamu.
3. Kendalikan Pengeluaran Operasional
Setiap bisnis punya biaya operasional, seperti:
-
Sewa tempat
-
Listrik, air, internet
-
Bahan baku
-
Gaji karyawan
-
Iklan atau promosi
Pengeluaran ini harus direncanakan dan dikendalikan.
Tips penghematan:
-
Beli bahan baku dalam jumlah yang sesuai (tidak membuang)
-
Atur jam operasional lebih efisien
-
Pilih pemasok lebih murah namun tetap berkualitas
-
Gunakan promosi digital yang hemat biaya
Tujuannya adalah lebih banyak uang yang masuk daripada keluar.
4. Pisahkan Dana Darurat Bisnis
Dalam bisnis selalu ada risiko:
-
Penjualan turun tiba-tiba
-
Kenaikan harga bahan baku
-
Kerusakan peralatan
-
Musim sepi
Untuk mengatasi hal tersebut, siapkan dana darurat minimal:
💰 10–20% dari keuntungan setiap bulan
Dana ini jangan dipakai kecuali benar-benar untuk kondisi darurat.
Dengan memiliki cadangan, bisnis tidak akan langsung kolaps ketika ada masalah.
5. Kelola Persediaan (Stok) dengan Bijak
Stok yang terlalu banyak bisa membuat:
-
Modal tersangkut dan tidak bisa diputar
-
Barang rusak/habis masa simpan
-
Tempat penyimpanan penuh
Sebaliknya, stok terlalu sedikit bisa membuat:
-
Kehilangan peluang penjualan
-
Pelanggan berpindah ke pesaing
Gunakan metode sederhana:
📌 Catat barang masuk dan keluar
📌 Tentukan minimum stok
📌 Cek stok secara berkala
Persediaan yang optimal akan menjaga cashflow tetap lancar.
6. Kurangi Penjualan Hutang
Banyak UMKM memberikan hutang kepada pelanggan “karena kasihan” atau “sudah langganan”.
Padahal ini sangat berbahaya bagi cashflow.
Tentukan aturan tegas:
-
Jika harus hutang → buat batas waktu dan catatan tertulis
-
Jangan izinkan hutang untuk pembeli baru
-
Pastikan stok tidak habis karena pelanggan hutang
Lebih baik kamu kehilangan 1 pelanggan yang minta hutang
daripada bisnis bangkrut karena modal terhenti.
7. Pantau Laporan Keuangan Secara Berkala
Jangan hanya melihat pemasukan harian.
Setidaknya setiap bulan lakukan evaluasi:
✅ Total pemasukan
✅ Total pengeluaran
✅ Laba dan kerugian
✅ Pengeluaran terbesar
✅ Produk terlaris dan tidak laku
Dari data ini kamu bisa:
-
Mengurangi biaya yang tidak perlu
-
Fokus pada produk yang menguntungkan
-
Menentukan strategi penjualan berikutnya
Data adalah dasar keputusan bisnis yang benar.
8. Atur Perputaran Uang Lebih Cepat
Jika perputaran uang cepat, bisnis akan selalu punya modal untuk berjalan.
Caranya:
-
Gunakan sistem pre-order untuk mengurangi modal bahan baku
-
Berikan promo pembayaran cepat (misal: diskon untuk transfer)
-
Tingkatkan kecepatan produksi dan pengiriman
-
Banyak jual produk yang cepat laris (high moving)
Cashflow yang sehat = bisnis yang terus hidup.
9. Optimalkan Penjualan Digital
Penjualan offline saja bisa membuat bisnis sulit berkembang.
Dengan digital, kamu bisa memperbesar pemasukan tanpa biaya besar.
Platform yang bisa digunakan:
-
WhatsApp Business
-
Instagram Marketplace
-
TikTok Shop
-
GoFood/GrabFood/ShopeeFood (untuk kuliner)
-
e-Commerce seperti Shopee, Tokopedia
Promosi digital lebih murah dan bisa menjangkau pelanggan lebih luas.
10. Evaluasi Harga secara Rutin
Biaya bahan baku bisa naik kapan saja.
Kalau kamu tidak menyesuaikan harga, keuntungan akan terus menipis.
Rumus harga yang aman:
📌 Harga Jual = Modal + Keuntungan + Biaya Operasional
Sebelum menaikkan harga:
✅ Perbaiki kualitas
✅ Tingkatkan pelayanan
✅ Sampaikan alasan dengan jujur ke pelanggan
Pelanggan akan tetap membeli jika kualitas sesuai harga.
Cashflow adalah nyawa bisnis UMKM.
Tanpa pengelolaan cashflow yang baik, usaha bisa berhenti kapan saja meski tampak ramai pembeli.
Ringkasan strategi utama:
-
Pisahkan uang bisnis dan pribadi
-
Catat semua transaksi harian
-
Kendalikan pengeluaran
-
Siapkan dana darurat
-
Kelola stok dengan benar
-
Kurangi penjualan hutang
-
Gunakan laporan keuangan untuk evaluasi
-
Percepat perputaran uang
-
Manfaatkan kanal digital
-
Sesuaikan harga bila perlu
Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, bisnis kamu akan jadi lebih stabil, kuat, dan siap berkembang menjadi lebih besar.
Mengatur cashflow bukan hanya soal uang masuk dan keluar, tapi tentang membangun masa depan bisnis yang lebih aman dan menguntungkan.
Intership SMKN 1 Bungo |Mukmaina
