Daftar Isi
- 1 ✅ 1. Tidak Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
- 2 Cara Menghindari:
- 3 ✅ 2. Tidak Mencatat Transaksi Secara Lengkap
- 4 Cara Menghindari:
- 5 ✅ 3. Tidak Menyimpan Bukti Transaksi
- 6 Cara Menghindari:
- 7 ✅ 4. Tidak Menghitung Penyusutan Aset
- 8 Cara Menghindari:
- 9 ✅ 5. Tidak Membuat Laporan Keuangan
- 10 Cara Menghindari:
- 11 ✅ 6. Tidak Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) dengan Benar
- 12 Cara Menghindari:
- 13 ✅ 7. Tidak Mengatur Arus Kas (Cash Flow)
- 14 Cara Menghindari:
- 15 ✅ 8. Tidak Mencatat Utang dan Piutang dengan Jelas
- 16 Cara Menghindari:
- 17 ✅ 9. Membayar Pajak Tidak Tepat Waktu
- 18 Cara Menghindari:
- 19 ✅ 10. Tidak Menggunakan Teknologi untuk Membantu Akuntansi
- 20 Cara Menghindari:
- 21 Administrasi Keuangan Adalah Nyawa Bisnis
Gubuku – Akuntansi sering dianggap sulit oleh pemilik UMKM.
Padahal akuntansi justru menjadi dasar penting dalam mengelola usaha.
Banyak UMKM bangkrut bukan karena produknya jelek, tetapi karena manajemen keuangannya buruk.
Kesalahan akuntansi yang dibiarkan terus-menerus bisa membuat bisnis:
❌ Tidak tahu apakah untung atau rugi
❌ Kesulitan bayar tagihan
❌ Salah ambil keputusan
❌ Sulit berkembang karena tidak ada dana
Melalui artikel ini, Anda akan belajar kesalahan akuntansi yang paling sering dilakukan UMKM dan cara menghindarinya dengan langkah sederhana.
✅ 1. Tidak Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Ini adalah kesalahan paling umum.
Banyak pemilik UMKM mencampur uang pribadi dan uang usaha.
Contoh kasus:
Uang modal usaha dipakai belanja pribadi → keuangan bisnis jadi tidak jelas.
Cara Menghindari:
-
Buat rekening bank khusus bisnis
-
Tentukan gaji untuk diri sendiri (owner salary)
-
Catat setiap uang keluar dan masuk
Pisahkan keuangan → bisnis jadi lebih mudah dipantau dan dikembangkan.
✅ 2. Tidak Mencatat Transaksi Secara Lengkap
Banyak UMKM hanya mengandalkan ingatan.
Transaksi tidak dicatat, terutama transaksi kecil seperti:
-
Beli plastik kemasan
-
Parkir
-
Ongkos kirim kecil
Jika dibiarkan, hasilnya:
❌ Data keuangan tidak akurat
❌ Laporan keuangan sulit dibuat
Cara Menghindari:
-
Biasakan mencatat setiap transaksi langsung
-
Gunakan alat sederhana:
✅ Buku kas
✅ Excel/Google Sheet
✅ Aplikasi keuangan UMKM (seperti BukuWarung, Catatan Keuangan, dsb)
Semua transaksi kecil tetap punya pengaruh besar terhadap keuntungan bisnis.
✅ 3. Tidak Menyimpan Bukti Transaksi
Struk belanja bahan baku, invoice vendor, atau nota pembelian sering dibuang.
Padahal ini bukti penting untuk:
-
Audit
-
Perhitungan biaya
-
Pengajuan pinjaman modal
Cara Menghindari:
-
Simpan semua bukti transaksi dalam folder khusus
-
Scan atau foto bukti untuk backup digital
-
Atur berdasarkan tanggal atau jenis pengeluaran
Dokumen rapi → proses akuntansi lebih mudah dan aman.
✅ 4. Tidak Menghitung Penyusutan Aset
Banyak yang membeli alat seperti:
-
Kompor
-
Etalase
-
Mesin jahit
-
Motor antar barang
Tapi tidak dicatat penyusutannya.
Aset akan habis nilainya seiring waktu dan harus diperhitungkan.
Jika tidak dihitung:
→ Laporan laba jadi tidak realistis
Cara Menghindari:
-
Catat setiap aset yang dibeli
-
Hitung penyusutan tiap bulan/tahun dengan metode sederhana
Contoh:
Mesin seharga Rp3.000.000 umur 3 tahun
Penyusutan per tahun = Rp1.000.000
Penyusutan per bulan = Rp83.000
✅ 5. Tidak Membuat Laporan Keuangan
Banyak UMKM hanya fokus jualan tanpa mengecek kondisi usaha.
Akibatnya:
❌ Tidak tahu perkembangan bisnis
❌ Sulit mengatur arus kas
❌ Tidak bisa menentukan strategi
Cara Menghindari:
Buat laporan keuangan dasar:
1️⃣ Laporan Laba Rugi
2️⃣ Neraca
3️⃣ Arus Kas
Bisa dimulai dengan versi sederhana:
-
Catat pemasukan
-
Catat pengeluaran
-
Hitung selisihnya
Laporan keuangan adalah “kaca” bisnis Anda.
✅ 6. Tidak Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) dengan Benar
Kesalahan fatal lainnya adalah salah menghitung biaya produksi.
Contoh:
Pedagang makanan hanya menghitung bahan masak, tapi lupa biaya:
-
Gas/listrik
-
Transportasi
-
Bumbu tambahan kecil
-
Kemasan
-
Tenaga kerja
Akibatnya:
❌ Harga jual terlalu murah
❌ Bisnis ramai tapi tetap rugi
Cara Menghindari:
Hitung semua biaya yang berhubungan dengan produk
→ Termasuk biaya tersembunyi
Setelah HPP benar → tentukan margin keuntungan yang sesuai
✅ 7. Tidak Mengatur Arus Kas (Cash Flow)
Banyak UMKM habis uang sebelum untung muncul.
Contoh:
Semua pendapatan langsung digunakan membeli stok baru,
tapi lupa menyisihkan untuk:
-
Gaji
-
Cicilan
-
Kebutuhan lain
Cara Menghindari:
Buat perencanaan arus kas:
-
Catat pemasukan dan pengeluaran harian
-
Sisihkan dana darurat minimal 10% dari laba
-
Bedakan uang untuk modal dan untuk keuntungan
Arus kas sehat → bisnis bisa bertahan jangka panjang.
✅ 8. Tidak Mencatat Utang dan Piutang dengan Jelas
Memberi hutang ke pelanggan tanpa catatan sering terjadi di UMKM.
Hasilnya? Modal macet dan bisnis tidak bisa jalan.
Cara Menghindari:
-
Catat siapa yang berutang, jumlah, dan tanggal jatuh tempo
-
Buat kebijakan pembayaran jelas
-
Batasi pemberian utang untuk menjaga cash flow
Lebih baik mengurangi penjualan daripada modal hilang.
✅ 9. Membayar Pajak Tidak Tepat Waktu
Pajak sering dianggap menakutkan, padahal kalau diberi perhatian dari awal itu mudah.
Kesalahan yang sering terjadi:
-
Tidak tahu pajak apa yang harus dibayar
-
Terlambat lapor SPT
-
Tidak mencatat transaksi sehingga pajak jadi kacau
Cara Menghindari:
-
Cari tahu kewajiban pajak UMKM
-
Manfaatkan tarif PPh Final UMKM 0,5% jika memenuhi syarat
-
Minta bantuan konsultan pajak jika kebingungan
Pajak tertib → bisnis lebih dipercaya dan mudah dapat pinjaman/kerja sama.
✅ 10. Tidak Menggunakan Teknologi untuk Membantu Akuntansi
Masih banyak yang takut menggunakan aplikasi.
Padahal teknologi bisa mengurangi kesalahan manusia dalam pencatatan keuangan.
Cara Menghindari:
Gunakan aplikasi kasir/keuangan seperti:
-
BukuWarung
-
Mekari Jurnal
-
Accurate Lite
-
Moota
-
Kasir Pintar
Keuntungan:
✅ Cepat
✅ Rapi
✅ Mudah diaudit
✅ Laporan bisa otomatis
Administrasi Keuangan Adalah Nyawa Bisnis
UMKM yang sukses pasti memiliki akuntansi yang tertata.
Dengan menghindari kesalahan umum seperti:
-
Mencampur uang pribadi dan bisnis
- Tidak mencatat transaksi
-
Salah menghitung biaya dan keuntungan
-
Tidak mengelola arus kas
Maka kamu bisa membuat usaha semakin bertumbuh dan aman dalam jangka panjang.
