Daftar Isi
- 1 💡 Apa Saja yang Harus Diperhitungkan dalam Harga Jual?
- 2 1️⃣ HPP (Harga Pokok Penjualan)
- 3 2️⃣ Biaya Operasional
- 4 3️⃣ Profit Margin / Keuntungan
- 5 📐 Rumus Menghitung HPP
- 6 📊 Rumus Menghitung Harga Jual Produk
- 7 ✅ Rumus 1: Harga Jual = HPP + Margin Keuntungan
- 8 📌 Contoh Kasus UMKM Kuliner
- 9 🎯 Strategi Menentukan Harga Jual agar Tetap Kompetitif
- 10 ⚠ Kesalahan yang Harus Dihindari
- 11 📌 Kapan Harga Jual Harus Direvisi?
Gubuku – Menentukan harga jual produk sering menjadi tantangan bagi pelaku UMKM. Banyak yang menjual terlalu murah karena takut tidak laku, atau terlalu mahal sehingga pembeli kabur. Padahal, penentuan harga sangat memengaruhi keuntungan dan kelangsungan usaha.
Dengan menghitung harga jual menggunakan rumus yang tepat, Anda bisa:
✅ Menghindari kerugian
✅ Mendapat keuntungan yang ideal
✅ Bersaing secara sehat di pasar
✅ Membuat bisnis Anda semakin berkembang
Untung itu bukan sisa uang di akhir, tapi sudah dihitung di depan!
💡 Apa Saja yang Harus Diperhitungkan dalam Harga Jual?
Agar tidak salah, berikut komponen yang wajib masuk hitungan:
1️⃣ HPP (Harga Pokok Penjualan)
HPP adalah modal produk: yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang.
Komponen HPP:
-
Biaya bahan baku
-
Biaya tenaga kerja langsung
-
Biaya overhead (plastik, gas, listrik, transportasi, dll.)
2️⃣ Biaya Operasional
Biaya yang diperlukan untuk menjalankan usaha setiap hari:
contoh: sewa tempat, gaji pegawai, marketing, internet, dll.
3️⃣ Profit Margin / Keuntungan
Keuntungan yang ingin diperoleh dari penjualan produk.
Semua ini harus diperhitungkan agar usaha tetap sehat dan berkembang.
📐 Rumus Menghitung HPP
Jika Anda produksi sendiri, rumus HPP:
Jika Anda membeli jadi untuk dijual kembali:
📊 Rumus Menghitung Harga Jual Produk
Ada beberapa rumus yang sering dipakai UMKM:
✅ Rumus 1: Harga Jual = HPP + Margin Keuntungan
Contoh:
-
HPP produk: Rp 10.000
-
Margin keuntungan: 40% dari HPP
Perhitungan:
✅ Rumus 2: Metode Markup Harga Jual
Markup dihitung dari harga jual (bukan HPP)
Misal:
-
HPP: Rp 10.000
-
Markup: 30%
Lebih cocok untuk retail atau toko.
✅ Rumus 3: Keystone Pricing (Ritel Fashion)
Umumnya dipakai untuk fashion:
Jika HPP baju Rp 50.000 → Harga jual Rp 100.000
📌 Contoh Kasus UMKM Kuliner
Anda menjual rice bowl.
Bahan baku per porsi:
-
Ayam: Rp 6.000
-
Nasi: Rp 2.000
-
Bumbu: Rp 1.000
-
Kemasan: Rp 1.000
Tenaga kerja langsung: Rp 2.000
Overhead (gas/listrik): Rp 1.000
Berarti:
Margin keuntungan 40%:
Harga jual ideal: Rp 18.000 – Rp 20.000
🎯 Strategi Menentukan Harga Jual agar Tetap Kompetitif
| Strategi | Penjelasan |
|---|---|
| Cek harga pesaing | Pastikan harga Anda masih masuk akal di pasar |
| Sesuaikan dengan target konsumen | Sesuai daya beli dan segmentasi |
| Tambah value produk | Kualitas lebih baik, pelayanan ramah, fast delivery |
| Buat ukuran/varian | Hemat/Reguler/Grande → menjangkau lebih banyak pembeli |
| Gunakan bundling | Paket lebih menguntungkan untuk pembeli |
Harga bukan hanya soal murah. Value lebih penting!
⚠ Kesalahan yang Harus Dihindari
❌ Menentukan harga hanya berdasarkan perasaan
❌ Tidak menghitung biaya kecil (kemasan, ongkir, gas)
❌ Menjual di bawah HPP demi bersaing
❌ Tidak menghitung gaji diri sendiri
❌ Tidak memperbarui harga saat biaya naik
Jika modal naik, harga jual harus ikut disesuaikan.
📌 Kapan Harga Jual Harus Direvisi?
✅ Jika harga bahan baku naik
✅ Jika Anda meningkatkan kualitas produk
✅ Jika biaya operasional berubah
✅ Jika permintaan pasar meningkat
✅ Jika ingin masuk segmen pasar lebih tinggi
Evaluasi harga setidaknya 3–6 bulan sekali.
Menentukan harga jual bukan asal tebak. Anda harus menghitung:
✅ HPP
✅ Biaya operasional
✅ Keuntungan yang diinginkan
✅ Kondisi pasar
Dengan rumus yang tepat, bisnis Anda:
✅ Bisa untung berkelanjutan
✅ Tidak mudah mati karena modal habis
✅ Siap berkembang dan lebih profesional
Harga jual yang benar adalah kunci kelangsungan usaha!
Intership SMKN 1 Buno |Mukmainna
