Daftar Isi
- 1 🧠 Apa Itu Akuntansi Franchise UMKM?
- 2 💰 Jenis Biaya dalam Bisnis Franchise
- 3 📒 Sistem Pencatatan Keuangan Franchise
- 4 📦 Mengatur Persediaan untuk Franchise
- 5 📊 Laporan Keuangan yang Wajib Dibuat
- 6 Rumus Laba Bersih Franchise
- 7 🔎 Pencatatan Franchise Fee dalam Akuntansi
- 8 💡 Tips Akuntansi untuk Pemilik Franchise UMKM
- 9 ⚠ Kesalahan Keuangan yang Sering Terjadi pada Franchise
Gubuku – Bisnis franchise menjadi pilihan banyak pelaku UMKM karena menawarkan sistem siap pakai. Brand sudah dikenal, pelatihan diberikan, dan manajemen usaha lebih terarah.
Namun, banyak pemilik franchise yang belum memahami akuntansi khusus franchise, seperti pencatatan biaya waralaba, royalti, dan biaya operasional yang berbeda dengan usaha mandiri.
Padahal akuntansi yang tepat akan membantu:
✅ Mengontrol modal dan biaya
✅ Mengetahui keuntungan yang sebenarnya
✅ Mengelola arus kas dengan baik
✅ Mempercepat pengembangan usaha
Oleh karena itu, artikel ini akan menjadi panduan lengkap akuntansi untuk franchise UMKM.
🧠 Apa Itu Akuntansi Franchise UMKM?
Akuntansi franchise UMKM adalah proses pencatatan dan pelaporan keuangan pada bisnis yang dijalankan berdasarkan lisensi dari pemilik merek (franchisor).
Dalam franchise, ada beberapa komponen biaya yang tidak ditemukan pada bisnis biasa, seperti:
-
Franchise fee (biaya di awal)
-
Royalty fee (dibayar rutin sesuai perjanjian)
-
Marketing fee (untuk biaya promosi pusat)
-
Pembelian bahan dari franchisor
Semua itu wajib dicatat dengan benar agar laporan keuangan menjadi akurat.
💰 Jenis Biaya dalam Bisnis Franchise
Berikut biaya yang harus diperhatikan:
| Jenis Biaya | Waktu Pembayaran | Keterangan |
|---|---|---|
| Franchise Fee | Sekali di awal | Untuk menggunakan merek & sistem |
| Royalty Fee | Bulanan/berkala | Dibayar dari penjualan |
| Biaya Promosi Pusat | Berkala | Mendukung branding nasional |
| Biaya Bahan/Bahan Baku | Sesuai kebutuhan | Biasanya wajib beli dari pusat |
| Biaya Operasional | Rutin | Listrik, gaji, sewa, dll |
Semua harus masuk ke pembukuan agar pemilik mengetahui biaya total usaha.
📒 Sistem Pencatatan Keuangan Franchise
Pencatatan bisa dilakukan manual (buku, Excel) atau sistem POS.
Minimal ada 5 catatan utama:
1️⃣ Catatan Penjualan Harian
2️⃣ Catatan Pembelian Barang/Bahan
3️⃣ Catatan Biaya Operasional
4️⃣ Catatan Royalti dan Biaya Franchise
5️⃣ Catatan Aset (peralatan toko)
Dengan ini, pemilik franchise dapat menghitung laba bersih dengan jelas.
📦 Mengatur Persediaan untuk Franchise
Franchise biasanya mewajibkan pembelian bahan baku dari pusat untuk menjaga kualitas.
Tips pencatatan:
✔ Catat stok masuk & keluar setiap hari
✔ Buat kode untuk tiap jenis bahan
✔ Lakukan stok opname setiap bulan
✔ Catat barang rusak atau kedaluwarsa
Karena kelalaian mengelola stok bisa membuat usaha rugi tanpa disadari.
📊 Laporan Keuangan yang Wajib Dibuat
Berikut laporan yang harus dibuat setiap bulan:
| Jenis Laporan | Tujuan |
|---|---|
| Laporan Laba Rugi | Mengetahui profit usaha |
| Arus Kas | Mengatur penggunaan uang |
| Neraca | Mengetahui posisi aset dan utang |
| Laporan Biaya Franchise | Mengontrol royalti & lisensi |
Rumus Laba Bersih Franchise
Catat semua agar keuntungan nyata, bukan hanya asumsi.
🔎 Pencatatan Franchise Fee dalam Akuntansi
Franchise fee bukan biaya operasional biasa, tetapi dianggap aset tak berwujud.
Dicatat seperti ini:
Kemudian diamortisasi (dialokasikan ke biaya) sesuai masa kontrak.
Contoh: kontrak franchise 5 tahun → biaya dibagi per tahun.
💡 Tips Akuntansi untuk Pemilik Franchise UMKM
| Tips | Manfaat |
|---|---|
| Gunakan sistem POS | Mengurangi kesalahan perhitungan |
| Simpan bukti semua transaksi | Audit & evaluasi lebih mudah |
| Buat laporan penjualan harian | Kontrol penurunan atau kenaikan omzet |
| Cek biaya royalti secara rutin | Pastikan sesuai perjanjian |
| Pisahkan kas pribadi & bisnis | Keuangan lebih sehat |
| Buat anggaran biaya bulanan | Mencegah pemborosan |
Semakin disiplin pencatatan, semakin cepat usaha berkembang.
⚠ Kesalahan Keuangan yang Sering Terjadi pada Franchise
❌ Tidak mencatat biaya royalti secara tepat
❌ Stok dan penjualan tidak sesuai
❌ Campur uang pribadi dan bisnis
❌ Hanya fokus pada penjualan, lupa urus biaya
❌ Belanja peralatan berlebihan
Kesalahan tersebut sering membuat franchise kehabisan modal meski omzet tinggi.
Akuntansi untuk franchise UMKM sangat penting karena bisnis ini memiliki biaya khusus seperti franchise fee dan royalty fee. Dengan pencatatan rapi dan laporan keuangan lengkap, Anda bisa:
✅ Mengetahui keuntungan sesungguhnya
✅ Mengontrol persediaan dan operasional
✅ Mengambil keputusan bisnis dengan tepat
✅ Mengembangkan cabang lebih cepat
Ingat, franchise bukan hanya soal brand besar.
Yang paling menentukan adalah manajemen keuangan yang sehat.
Intership SMKN 1 Bungo |Mukmainna
