Panduan Akuntansi Kas Kecil untuk UMKM

{"aigc_info":{"aigc_label_type":0,"source_info":"dreamina"},"data":{"os":"web","product":"dreamina","exportType":"generation","pictureId":"0"},"trace_info":{"originItemId":"7566091228371078418"}}

Gubuku – Bagi pemilik UMKM, salah satu kesalahan umum dalam menjalankan bisnis adalah kurangnya perencanaan biaya yang jelas. Banyak pelaku usaha yang mencampur uang pribadi dan bisnis, tidak mencatat pengeluaran, ataupun asal membeli bahan tanpa perhitungan. Padahal, anggaran biaya adalah kunci penting agar bisnis tetap sehat dan berkembang.

Dengan memiliki anggaran biaya yang tepat, pelaku UMKM bisa mengendalikan pengeluaran, meningkatkan keuntungan, bahkan mempersiapkan dana darurat saat penjualan menurun.

Lalu, bagaimana cara menyusun anggaran biaya UMKM yang efektif? Mari kita bahas langkah-langkahnya dengan cara yang paling sederhana.

 Apa Itu Anggaran Biaya UMKM?

Anggaran biaya adalah rencana keuangan yang berisi daftar pengeluaran usaha selama periode tertentu, seperti per bulan atau per tahun. Di dalamnya sudah termasuk biaya operasional, biaya produksi, pemasaran, hingga dana cadangan.

Tujuan anggaran adalah agar bisnis tidak mengeluarkan uang lebih dari yang seharusnya dan tetap seimbang dengan pemasukan.

 Mengapa Anggaran Biaya Itu Penting?

Berikut manfaat menyusun anggaran biaya bagi UMKM:

✅ Mengontrol cash flow
✅ Mengetahui kebutuhan modal yang sebenarnya
✅ Mencegah pemborosan dan kebocoran uang
✅ Menentukan harga jual dengan benar
✅ Membuat bisnis tetap stabil walau penjualan turun
✅ Menjadi syarat bila ingin mengajukan pinjaman/modal

Dengan kata lain, tanpa anggaran biaya, bisnis seperti berjalan dalam kegelapan.

 Jenis-Jenis Biaya dalam UMKM

Sebelum membuat anggaran, Anda perlu memahami beberapa jenis biaya usaha:

Jenis Biaya Penjelasan Contoh
Biaya Tetap Harus dibayar walau penjualan turun Gaji karyawan tetap, sewa toko, internet
Biaya Variabel Mengikuti jumlah produksi/penjualan Bahan baku, ongkir, kemasan
Biaya Operasional Untuk mendukung kegiatan bisnis Listrik, kuota internet, ATK
Biaya Pemasaran Untuk promosi penjualan Iklan Instagram, brosur, endorsement
Biaya Darurat / Kontinjensi Untuk keadaan tak terduga Mesin rusak, stok rusak

Dengan membagi biaya seperti ini, Anda lebih mudah melihat bagian mana yang harus dikontrol.

Baca Juga :  Bagaimana Mengubah Kegagalan Jadi Kesuksesan

 Langkah-Langkah Menyusun Anggaran Biaya UMKM

1️⃣ Kumpulkan Semua Data Pengeluaran

Catat semua pengeluaran yang sudah terjadi sebelumnya. Bisa dari:

  1. Nota pembelian bahan

  2. Bukti tagihan listrik, sewa, iklan, dll.

  3. Catatan kas harian bisnis

Semakin detail, semakin akurat anggarannya.

2️⃣ Pisahkan Biaya Tetap dan Variabel

Misalnya, Anda memiliki usaha kuliner:

Contoh:

  1. Biaya tetap: Sewa Rp1.000.000/bulan

  2. Biaya variabel: Bahan baku Rp5.000 per porsi

Pemahaman ini membantu Anda menyesuaikan produksi sesuai penjualan.

3️⃣ Perkirakan Volume Penjualan

Tentukan target produksi dan penjualan dalam satu periode.

Misalnya per bulan ingin menjual 300 produk.
Maka biaya variabel = 300 × Rp5.000 = Rp1.500.000

4️⃣ Tetapkan Anggaran untuk Pemasaran

Walau usaha kecil, promosi tetap wajib.

Tips anggaran pemasaran:
📌 Alokasikan minimal 5–10% dari total penjualan

5️⃣ Tambahkan Dana Cadangan

Sediakan dana darurat minimal 10% dari total biaya untuk keadaan tak terduga.

6️⃣ Evaluasi Secara Berkala

Setiap akhir bulan, bandingkan:

✅ Anggaran vs Pengeluaran sebenarnya
Jika pengeluaran lebih besar → cari penyebabnya
Jika pengeluaran lebih kecil → simpan sebagai modal cadangan

 Contoh Sederhana Anggaran UMKM (Per Bulan)

Usaha: Roti Rumahan
Target Penjualan: 350 pack

Jenis Biaya Rincian Total
Biaya Tetap Sewa 1 jt + Internet 200 rb Rp1.200.000
Biaya Variabel Bahan baku 350 × 8.000 Rp2.800.000
Kemasan 350 × 1.000 Rp350.000
Gaji tenaga harian Rp1.000.000 Rp1.000.000
Biaya Pemasaran Iklan Instagram Rp300.000
Dana Darurat 10% dari total biaya Rp565.000
Total Anggaran Biaya Rp6.215.000

Jika harga jual per pack = Rp20.000 →
Pendapatan = 350 × 20.000 = Rp7.000.000

➡️ Perkiraan laba kotor = Rp7.000.000 – Rp6.215.000 = Rp785.000

 Tips Agar Anggaran UMKM Lebih Efektif

✔ Gunakan aplikasi pencatatan keuangan (BukuWarung, Majoo, dsb.)
✔ Bedakan uang pribadi dan usaha
✔ Hemat pengeluaran operasional yang tidak berdampak pada penjualan
✔ Naikkan produksi hanya bila permintaan naik
✔ Buat laporan mingguan & bulanan
✔ Update harga bahan baku secara berkala

Cara menyusun anggaran biaya UMKM sebenarnya sederhana. Yang penting adalah:

  1. Catat semua pengeluaran

  2. Kelompokkan biaya sesuai jenisnya

  3. Sesuaikan dengan target penjualan

  4. Sisihkan dana untuk promosi dan darurat

  5. Evaluasi rutin setiap bulan

Dengan anggaran yang tepat, UMKM bisa berkembang lebih terarah, keuntungan meningkat, dan bisnis lebih siap menghadapi tantangan.x

Intership SMKN 1 Bungo |Mukmainna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *