Daftar Isi
- 1 1. Apa Itu Budgeting UMKM dan Mengapa Penting
- 2 2. Langkah-Langkah Membuat Budgeting Tahunan UMKM
- 3 Langkah 1: Tinjau Keuangan Tahun Sebelumnya
- 4 Langkah 2: Tentukan Target dan Tujuan Bisnis
- 5 Langkah 3: Buat Daftar Pendapatan dan Pengeluaran
- 6 Langkah 4: Klasifikasikan Pengeluaran
- 7 Langkah 5: Tentukan Prioritas Pengeluaran
- 8 Langkah 6: Siapkan Dana Cadangan
- 9 Langkah 7: Gunakan Alat Bantu Keuangan Digital
- 10 3. Evaluasi dan Revisi Budget Setiap Kuartal
- 11 4. Tips Tambahan agar Budgeting UMKM Lebih Efektif
Gubuku – Bagi banyak pelaku UMKM, urusan keuangan sering kali jadi tantangan besar. Banyak yang fokus pada penjualan, tapi lupa membuat budgeting tahunan atau perencanaan anggaran. Padahal, budgeting sangat penting untuk memastikan bisnis berjalan stabil, tidak boros, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Budgeting UMKM adalah proses menyusun rencana pemasukan dan pengeluaran selama satu tahun. Dengan budgeting, pemilik usaha bisa memperkirakan kebutuhan biaya, target keuntungan, serta strategi pengelolaan uang agar bisnis tetap sehat.
Artikel ini akan membahas panduan lengkap dan sederhana untuk membuat budgeting tahunan UMKM yang mudah diterapkan, bahkan untuk pemula yang belum terbiasa dengan laporan keuangan.
1. Apa Itu Budgeting UMKM dan Mengapa Penting
Secara sederhana, budgeting adalah rencana penggunaan uang dalam periode tertentu—biasanya satu tahun. Dalam konteks UMKM, budgeting membantu pelaku usaha memahami:
-
Berapa banyak uang yang masuk dan keluar.
-
Kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi.
-
Bagaimana cara menekan biaya tanpa menurunkan kualitas.
Tanpa budgeting, bisnis akan sulit berkembang. Misalnya, pengeluaran bisa membengkak tanpa disadari, stok menumpuk, atau bahkan modal habis sebelum akhir tahun.
Manfaat budgeting tahunan untuk UMKM antara lain:
-
Mengontrol arus kas agar tetap positif.
-
Membantu menentukan target penjualan dan laba.
-
Menjadi dasar pengambilan keputusan bisnis.
-
Menghindari utang berlebihan.
-
Membuat bisnis lebih siap menghadapi perubahan pasar.
Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, banyak usaha kecil yang gagal bertahan lebih dari tiga tahun karena tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik. Maka dari itu, budgeting bukan sekadar dokumen, tapi fondasi penting agar bisnis terus berjalan.
2. Langkah-Langkah Membuat Budgeting Tahunan UMKM
Membuat budgeting sebenarnya tidak sulit, asalkan dilakukan dengan langkah yang teratur. Berikut panduannya:
Langkah 1: Tinjau Keuangan Tahun Sebelumnya
Langkah pertama adalah mengevaluasi laporan keuangan tahun sebelumnya. Cek berapa pendapatan, pengeluaran, dan keuntungan yang diperoleh.
Jika belum memiliki laporan, bisa mulai dengan mencatat semua pengeluaran dan pemasukan dari nota, rekening bank, atau data penjualan.
Tujuan langkah ini:
-
Mengetahui pola keuangan bisnis.
-
Menemukan pos pengeluaran yang bisa dihemat.
-
Melihat potensi peningkatan pendapatan.
Contoh:
Jika tahun lalu pengeluaran untuk bahan baku mencapai Rp30 juta, tapi 10% di antaranya terbuang karena pembelian berlebih, maka tahun ini bisa disesuaikan agar lebih efisien.
Langkah 2: Tentukan Target dan Tujuan Bisnis
Budgeting bukan sekadar mencatat uang keluar dan masuk, tapi juga harus memiliki tujuan keuangan yang jelas.
Tanyakan pada diri sendiri:
-
Apa yang ingin dicapai tahun ini?
-
Apakah ingin menambah cabang?
-
Meningkatkan penjualan 20%?
-
Mengurangi biaya operasional?
Dengan tujuan yang jelas, Anda bisa menyusun anggaran yang lebih terarah. Misalnya, jika targetnya adalah membuka cabang baru, maka perlu menyiapkan anggaran untuk sewa tempat, peralatan, dan promosi.
Langkah 3: Buat Daftar Pendapatan dan Pengeluaran
Buat daftar semua sumber pendapatan dan jenis pengeluaran bisnis.
Contoh sumber pendapatan:
-
Penjualan produk utama.
-
Penjualan tambahan (misalnya paket promo).
-
Pendapatan dari kerja sama atau komisi.
Contoh pengeluaran UMKM:
-
Biaya bahan baku.
-
Gaji karyawan.
-
Sewa tempat.
-
Listrik dan internet.
-
Biaya promosi dan iklan.
-
Perawatan peralatan.
Buat daftar ini dalam bentuk tabel sederhana agar mudah dibaca. Bisa menggunakan Microsoft Excel atau aplikasi keuangan seperti BukuKas atau Moota.
Langkah 4: Klasifikasikan Pengeluaran
Tidak semua pengeluaran sama pentingnya. Oleh karena itu, bedakan antara:
-
Pengeluaran tetap (fixed cost): seperti sewa tempat, gaji karyawan, dan tagihan listrik.
-
Pengeluaran variabel (variable cost): seperti bahan baku, ongkos kirim, dan biaya iklan.
Dengan membedakan dua jenis ini, Anda bisa menyesuaikan anggaran saat penjualan turun. Misalnya, ketika pemasukan berkurang, Anda bisa mengurangi biaya iklan sementara, tanpa mengganggu biaya tetap seperti sewa tempat.
Langkah 5: Tentukan Prioritas Pengeluaran
Dalam dunia usaha, selalu ada kebutuhan yang lebih penting dari lainnya. Prioritaskan pengeluaran yang berdampak langsung pada operasional dan penjualan, seperti:
-
Bahan baku utama.
-
Produksi dan distribusi.
-
Pemasaran digital.
Sementara pengeluaran yang tidak mendesak (seperti dekorasi kantor baru) bisa ditunda sampai kondisi keuangan lebih stabil.
Langkah 6: Siapkan Dana Cadangan
Budgeting yang baik juga harus mempersiapkan dana darurat bisnis, biasanya sebesar 5–10% dari total anggaran tahunan. Dana ini berguna untuk menghadapi situasi tak terduga seperti:
-
Penurunan penjualan.
-
Kenaikan harga bahan baku.
-
Perbaikan peralatan mendadak.
Dengan dana cadangan, bisnis tetap aman meski ada masalah mendadak.
Langkah 7: Gunakan Alat Bantu Keuangan Digital
Kini banyak aplikasi gratis yang bisa membantu UMKM membuat budgeting dengan mudah, seperti:
-
BukuKas: mencatat pengeluaran dan pemasukan otomatis.
-
Accurate Lite: cocok untuk pembukuan bisnis kecil.
-
Google Sheets: fleksibel dan bisa diakses bersama tim.
Dengan bantuan aplikasi, Anda bisa membuat laporan keuangan yang rapi dan cepat dievaluasi setiap bulan.
3. Evaluasi dan Revisi Budget Setiap Kuartal
Budget tahunan bukan sesuatu yang harus kaku. Dunia bisnis cepat berubah, jadi Anda perlu mengevaluasi anggaran setiap 3 bulan sekali (per kuartal).
Cek:
-
Apakah pengeluaran sesuai rencana?
-
Apakah target penjualan tercapai?
-
Apakah perlu penyesuaian di beberapa pos biaya?
Jika ada kenaikan harga bahan baku atau perubahan tren pasar, revisi budgeting agar tetap realistis. Dengan begitu, bisnis tetap bisa menyesuaikan diri tanpa mengalami kerugian besar.
4. Tips Tambahan agar Budgeting UMKM Lebih Efektif
Berikut beberapa tips praktis agar perencanaan keuangan Anda berjalan lancar:
-
Pisahkan uang pribadi dan uang usaha.
Ini kesalahan yang paling sering dilakukan pelaku UMKM. Gunakan rekening berbeda untuk bisnis. -
Catat semua transaksi sekecil apa pun.
Pengeluaran kecil seperti ongkir atau kopi rapat juga bisa menumpuk jika tidak dicatat. -
Gunakan laporan keuangan sebagai bahan evaluasi.
Data keuangan bukan sekadar arsip, tapi alat analisis untuk mengambil keputusan. -
Libatkan tim keuangan atau akuntan.
Jika memungkinkan, mintalah bantuan konsultan keuangan UMKM agar budgeting lebih akurat. -
Disiplin dengan anggaran.
Buat aturan tegas: jangan menggunakan uang di luar pos yang sudah ditentukan.
Membuat budgeting tahunan UMKM bukan hal yang rumit, asalkan dilakukan dengan langkah yang benar dan disiplin. Dengan budgeting, Anda bisa mengontrol pengeluaran, memaksimalkan keuntungan, dan menjaga bisnis tetap stabil sepanjang tahun.
Mulailah dari hal sederhana—catat pemasukan dan pengeluaran secara rutin. Setelah itu, buat rencana tahunan berdasarkan data nyata, bukan perkiraan.
Ingat, budgeting bukan tentang menahan uang, tapi tentang mengelola uang dengan cerdas agar bisnis tumbuh berkelanjutan.
Intership SMKN 1 bungo |Mukmainna
