Strategi Retargeting Pelanggan Lama

Gubuku – Dalam dunia bisnis, mendapatkan pelanggan baru memang penting, tapi mempertahankan pelanggan lama jauh lebih menguntungkan.

Menurut data dari Harvard Business Review, biaya untuk mendapatkan pelanggan baru bisa 5 sampai 7 kali lebih mahal dibandingkan menjaga pelanggan yang sudah ada.
Itu artinya, kalau kamu bisa membuat pelanggan lama kembali belanja, bisnis kamu bisa tumbuh lebih cepat dan lebih hemat.

Nah, di sinilah peran strategi retargeting pelanggan lama.
Retargeting adalah cara untuk menarik kembali perhatian pelanggan lama, supaya mereka mau beli lagi, berinteraksi lagi, dan tetap loyal pada bisnis kamu.

1. Apa Itu Retargeting Pelanggan Lama?

Secara sederhana, retargeting adalah strategi pemasaran yang fokus ke pelanggan yang sudah pernah berinteraksi atau membeli produkmu.

Contohnya:

  1. Pelanggan yang sudah beli satu kali, tapi belum pernah beli lagi.

  2. Pelanggan yang sering lihat produk kamu di media sosial, tapi belum checkout lagi.

  3. Pelanggan yang dulu aktif tapi sekarang diam saja.

Tujuannya adalah membangun kembali hubungan dan menarik mereka agar membeli lagi.

2. Kenapa Kamu Harus Fokus ke Pelanggan Lama

Berikut alasan kuat kenapa bisnis kamu sebaiknya fokus ke pelanggan lama:

Lebih murah dan efisien – mereka sudah kenal brand kamu, jadi tidak perlu edukasi panjang.
Peluang repeat order tinggi – pelanggan lama yang puas lebih mudah diajak belanja lagi.
Meningkatkan kepercayaan dan loyalitas – pelanggan yang merasa dihargai akan bertahan lebih lama.
Bisa jadi promotor gratis – pelanggan lama sering merekomendasikan produk ke teman.

Jadi, kalau kamu ingin penjualan stabil tanpa promosi besar-besaran, retargeting pelanggan lama adalah kuncinya.

3. Langkah-Langkah Strategi Retargeting Pelanggan Lama

Berikut langkah sederhana untuk mulai strategi retargeting yang efektif:

Langkah 1: Kumpulkan Data Pelanggan Lama

Langkah pertama adalah mengenali siapa pelanggan lamamu.
Gunakan data dari:

  1. Riwayat pembelian di marketplace atau website

  2. Chat WhatsApp / DM Instagram

  3. Data email pelanggan

  4. Nomor pelanggan dari pencatatan manual

Dengan data ini, kamu bisa tahu:

  1. Siapa yang belum beli lagi

  2. Produk apa yang dulu mereka beli

  3. Kapan terakhir mereka bertransaksi

Contoh:

“Oh, Bu Rina terakhir beli hijab bulan Juni.”
“Mas Dika beli sepatu sneakers dua bulan lalu.”

Dari situ kamu bisa mulai menyusun strategi personal untuk masing-masing pelanggan.

Langkah 2: Kirim Pesan Retargeting yang Personal

Gunakan pendekatan yang hangat dan tidak kaku.
Kamu bisa kirim pesan lewat WhatsApp, email, atau DM Instagram.
Berikut contoh pesannya:

“Hai Kak Rina 👋
Sudah lama nggak belanja di toko kami ya? Sekarang ada model hijab baru, cocok banget buat gaya casual Kak Rina! Dapat diskon 10% kalau pesan minggu ini 💕”

Pesan seperti ini terasa ramah, relevan, dan personal.
Tujuannya bukan sekadar jualan, tapi membangun kembali hubungan.

Langkah 3: Buat Promo Khusus untuk Pelanggan Lama

Siapa sih yang tidak suka promo?
Tapi bedanya, promo untuk pelanggan lama harus terkesan eksklusif.

Contoh ide promo retargeting:

  1. Diskon 15% untuk pelanggan lama

  2. “Voucher comeback” untuk pelanggan yang sudah 3 bulan tidak aktif

  3. Cashback untuk pembelian kedua

  4. Bonus produk kecil untuk repeat order

Misalnya:

“Khusus pelanggan lama! Nikmati diskon 20% untuk pembelian berikutnya 🎁 Gunakan kode: COMEBACK20”

Strategi seperti ini membuat pelanggan merasa dihargai dan diingat.

Baca Juga :  Cara Aman Bertransaksi Digital agar Terhindar dari Penipuan

Langkah 4: Gunakan Iklan Retargeting di Media Sosial

Kalau kamu jualan online di Instagram, Facebook, atau TikTok, kamu bisa pakai fitur iklan retargeting.

Caranya:

  1. Buat custom audience dari daftar pelanggan lama

  2. Tampilkan iklan produk terbaru, promo khusus, atau testimoni pelanggan lain

Contoh:

Pelanggan yang sudah buka website kamu tapi belum checkout, nanti akan melihat iklan yang sama di Instagram mereka.

Teknik ini sangat efektif karena mereka sudah kenal brand kamu, jadi kemungkinan klik dan beli jauh lebih tinggi.

Langkah 5: Kirim Newsletter atau Update Produk Terbaru

Gunakan email marketing atau WhatsApp broadcast untuk tetap terhubung dengan pelanggan lama.

Tapi jangan hanya kirim promosi.
Selingi juga dengan:

  1. Tips perawatan produk

  2. Inspirasi gaya atau ide penggunaan produk

  3. Testimoni pelanggan lain

  4. Giveaway kecil

Contoh:

“Hai Kak, masih pakai sepatu dari koleksi kami? Yuk cek cara perawatannya supaya tetap awet 👟💡”

Konten seperti ini menjaga komunikasi tetap hidup tanpa terasa jualan terus.

Langkah 6: Bangun Program Loyalitas

Supaya pelanggan lama betah dan sering kembali, kamu bisa buat program loyalitas sederhana, seperti:

🎁 Poin belanja – setiap pembelian dapat poin yang bisa ditukar hadiah.
🛍️ Member card digital – pelanggan member dapat promo eksklusif.
🎉 Reward untuk pelanggan setia – diskon ulang tahun atau kejutan kecil.

Program seperti ini membuat pelanggan merasa spesial dan ingin tetap terhubung dengan brand kamu.

4. Tips Efektif dalam Retargeting Pelanggan Lama

Supaya strategi kamu berjalan lancar, berikut tips penting yang wajib kamu perhatikan:

a. Gunakan Bahasa yang Hangat dan Personal

Hindari pesan kaku seperti robot. Gunakan sapaan nama dan gaya santai.
Contoh:

“Hai Kak Dina, gimana kabarnya? Kami kangen nih Kak 😄”

b. Jangan Terlalu Sering Promosi

Kalau kamu kirim promosi terus, pelanggan bisa bosan.
Selang-selinglah dengan konten edukasi, tips, atau ucapan terima kasih.

c. Beri Alasan Kuat untuk Kembali

Pelanggan lama harus punya alasan jelas kenapa harus beli lagi.
Contohnya:

  1. Ada produk baru

  2. Ada diskon terbatas

  3. Ada bonus spesial untuk pelanggan lama

d. Catat Respons dan Evaluasi

Perhatikan siapa yang merespons pesanmu.
Jika banyak yang membuka tapi tidak membeli, mungkin promonya kurang menarik.
Kalau banyak yang membeli setelah broadcast, berarti strategi kamu berhasil.

5. Contoh Strategi Retargeting di Dunia Nyata

Berikut contoh nyata penerapan retargeting yang bisa kamu tiru:

1. Toko Hijab Online

Pemilik toko mengirim pesan ke pelanggan lama:

“Kak, model hijab favorit Kakak sekarang hadir dalam warna baru 💕 Diskon 10% khusus minggu ini.”

Hasilnya? Banyak pelanggan lama yang order ulang karena merasa “diingat”.

2. Bisnis Kopi Lokal

Setiap pelanggan yang sudah 2 minggu tidak datang dikirimi pesan:

“Kangen aroma kopi favoritmu? Datang lagi ke CoffeeTime, dapatkan kopi kedua gratis ☕”

Sederhana, tapi efektif banget!

3. Online Shop Skincare

Mereka mengingatkan pelanggan bahwa produk skincare-nya mungkin sudah habis:

“Hai Kak, kira-kira serum kamu masih ada? Yuk refill lagi sebelum stok habis 💧”

Strategi seperti ini membantu meningkatkan repeat order dengan cara yang halus.

6. Alat Gratis untuk Retargeting Pelanggan Lama

Kamu tidak butuh software mahal untuk melakukan retargeting.
Beberapa alat gratis yang bisa kamu gunakan:

  1. WhatsApp Business → buat label pelanggan dan pesan otomatis.

  2. Google Sheet → simpan daftar pelanggan lama dan status pembelian.

  3. Canva → desain promo untuk pelanggan lama.

  4. Mailchimp / Kirim.email → kirim email retargeting gratis.

  5. Meta Ads Manager → buat iklan retargeting di Instagram & Facebook.

Dengan alat ini, bisnis kecil pun bisa punya strategi retargeting yang profesional.

 Pelanggan Lama Adalah Aset Berharga

Jangan hanya sibuk mencari pelanggan baru — karena pelanggan lama justru bisa jadi sumber keuntungan paling besar.

Dengan strategi retargeting yang tepat:

  1. Biaya promosi lebih efisien

  2. Pelanggan jadi loyal

  3. Penjualan meningkat secara stabil

Kuncinya adalah komunikasi, perhatian, dan konsistensi.
Ingat, pelanggan lama tidak butuh promo besar — mereka hanya butuh dihargai dan diingat.

“Bisnis bukan tentang menjual sekali, tapi tentang membuat pelanggan ingin kembali lagi dan lagi.” 💡

Intership SMKN 1 Bungo |Mukmainna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *