Tips Akuntansi bagi UMKM yang Baru Berdiri

{"aigc_info":{"aigc_label_type":0,"source_info":"dreamina"},"data":{"os":"web","product":"dreamina","exportType":"generation","pictureId":"0"},"trace_info":{"originItemId":"7566888718980680967"}}

Gubuku – Banyak pelaku usaha kecil sering kali fokus pada penjualan, promosi, dan produksi, tapi lupa satu hal penting: akuntansi. Padahal, akuntansi adalah dasar dari semua keputusan keuangan dalam bisnis.

Dengan akuntansi, kamu bisa tahu:

  1. Seberapa besar keuntungan yang sebenarnya kamu dapat.

  2. Berapa biaya yang bisa ditekan.

  3. Dan apakah bisnismu sehat secara finansial atau tidak.

Untuk UMKM yang baru berdiri, menerapkan sistem akuntansi sejak awal sangat membantu agar bisnis tidak “kacau” di kemudian hari. Tidak perlu rumit seperti perusahaan besar, cukup dengan sistem sederhana tapi konsisten.

1. Pisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha

Kesalahan paling umum yang sering dilakukan pelaku UMKM baru adalah mencampur uang pribadi dan uang bisnis. Akibatnya, sulit mengetahui apakah bisnis benar-benar untung atau malah rugi.

Cara mengatasinya sangat mudah:

  1. Buat rekening khusus untuk usaha.

  2. Catat setiap kali kamu menyetor atau mengambil uang dari bisnis.

  3. Hindari menggunakan uang kas usaha untuk kebutuhan pribadi, seperti makan atau jalan-jalan.

Langkah kecil ini akan membuat catatan keuanganmu jauh lebih jelas dan profesional.

2. Catat Semua Transaksi, Sekecil Apa pun

Mau beli pulpen untuk toko atau bayar listrik warung — semuanya harus dicatat. Jangan anggap remeh transaksi kecil karena dari hal-hal kecil itulah pengeluaran membengkak tanpa terasa.

Kamu bisa mencatat transaksi dengan:

  1. Buku kas manual,

  2. Spreadsheet Excel, atau

  3. Aplikasi akuntansi sederhana seperti BukuWarung, Catatan Keuangan Harian, atau Accurate Lite.

Yang penting adalah disiplin mencatat setiap hari, agar tidak lupa dan datanya tetap akurat.

3. Buat Laporan Keuangan Sederhana

Laporan keuangan tidak harus rumit. Untuk UMKM, kamu bisa mulai dengan tiga laporan utama:

  1. Laporan arus kas – menunjukkan uang masuk dan keluar.

  2. Laporan laba rugi – menunjukkan pendapatan dan beban usaha.

  3. Laporan neraca sederhana – mencatat aset, utang, dan modal usaha.

Contoh sederhana:

  1. Pendapatan bulan ini: Rp5.000.000

  2. Biaya bahan baku: Rp2.000.000

  3. Biaya listrik dan operasional: Rp500.000
    Keuntungan bersih: Rp2.500.000

Dengan laporan seperti ini, kamu tahu posisi keuangan bisnismu setiap bulan.

4. Gunakan Aplikasi Akuntansi yang Mudah Dipakai

Sekarang sudah banyak aplikasi akuntansi gratis atau murah yang cocok untuk UMKM. Kelebihannya:

  1. Bisa mencatat otomatis setiap transaksi.

  2. Menghasilkan laporan keuangan dalam sekali klik.

  3. Mengurangi risiko salah hitung.

Beberapa aplikasi populer di Indonesia:

  1. BukuKas

  2. Jurnal.id

  3. Accurate Online

  4. Kledo

  5. Lummo atau BukuWarung

Kamu bisa memilih sesuai kebutuhan dan kenyamanan. Dengan aplikasi, pekerjaan akuntansi jadi lebih cepat dan praktis.

5. Kendalikan Pengeluaran Usaha

Salah satu tantangan besar bagi UMKM baru adalah mengendalikan biaya operasional. Kadang semangat mengembangkan bisnis justru membuat pengeluaran membengkak.

Baca Juga :  Cara Mengubah Hobi Masak Jadi Bisnis Kuliner

Berikut tips mengelola pengeluaran:

  1. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan.

  2. Buat anggaran bulanan untuk setiap pos biaya (bahan, promosi, listrik, transportasi).

  3. Lakukan evaluasi setiap akhir bulan untuk melihat mana pengeluaran yang bisa dikurangi.

Dengan cara ini, kamu bisa memastikan uang bisnis dipakai secara bijak dan efisien.

6. Cek dan Cocokkan Catatan Keuangan Secara Berkala

Setiap akhir minggu atau akhir bulan, lakukan rekonsiliasi keuangan, yaitu mencocokkan catatan di buku dengan saldo rekening bank.

Tujuannya:

  1. Mengetahui jika ada selisih atau transaksi yang belum tercatat.

  2. Memastikan semua catatan sesuai dengan kenyataan.

Kebiasaan kecil ini membuat data keuanganmu selalu akurat dan siap digunakan kapan pun dibutuhkan, misalnya saat mengajukan pinjaman atau kerja sama bisnis.

7. Simpan Bukti Transaksi dan Nota Pembelian

Jangan pernah membuang nota, struk, atau bukti pembayaran. Semua itu adalah dokumen penting dalam akuntansi.

Cara mengelolanya:

  1. Simpan dalam map atau folder khusus sesuai bulan.

  2. Atau foto semua bukti transaksi dan simpan di cloud seperti Google Drive.

Dengan bukti transaksi lengkap, kamu bisa:

  1. Menghindari salah catat,

  2. Mempermudah penyusunan laporan keuangan,

  3. Dan siap jika ada audit atau pemeriksaan pajak.

8. Pahami Kewajiban Pajak Usaha Kecil

Meskipun masih baru, UMKM tetap memiliki kewajiban pajak. Namun tenang, pemerintah sudah memberikan banyak kemudahan melalui PPh Final 0,5% untuk UMKM.

Langkah-langkahnya:

  1. Daftarkan NPWP atas nama usaha.

  2. Lapor pajak sesuai omzet bulanan.

  3. Gunakan e-filing pajak yang mudah diakses secara online.

Dengan tertib pajak sejak awal, bisnismu akan terlihat profesional dan dipercaya banyak pihak, termasuk investor dan lembaga keuangan.

9. Pisahkan Aset Pribadi dan Aset Usaha

Selain uang, pisahkan juga aset seperti kendaraan, alat kerja, atau peralatan kantor antara pribadi dan usaha.

Contoh:

  1. Jika kamu punya motor untuk usaha antar barang, catat sebagai aset bisnis.

  2. Jika kamu memakai laptop pribadi untuk bisnis, sebaiknya tentukan proporsi penggunaannya agar pembukuan tetap realistis.

Ini akan memudahkan perhitungan aset dan depresiasi dalam laporan keuangan di masa depan.

10. Konsultasi dengan Ahli Akuntansi (Jika Perlu)

Jika bisnismu mulai berkembang, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan akuntan profesional. Mereka bisa membantu:

  1. Menyusun laporan keuangan yang lebih lengkap.

  2. Memberi saran tentang pajak dan efisiensi biaya.

  3. Menyusun sistem akuntansi yang sesuai dengan skala bisnismu.

Kamu juga bisa mengikuti pelatihan akuntansi dasar UMKM yang sering diadakan oleh dinas koperasi atau lembaga keuangan.

 Kunci Keberhasilan Ada pada Disiplin Pencatatan

Akuntansi bukan sekadar mencatat angka, tapi tentang memahami kondisi keuangan bisnismu.
Bagi UMKM yang baru berdiri, langkah paling penting adalah:

  1. Pisahkan uang pribadi dan usaha.

  2. Catat semua transaksi setiap hari.

  3. Buat laporan keuangan bulanan.

  4. Gunakan aplikasi akuntansi untuk mempermudah pekerjaan.

Dengan mengikuti tips di atas, kamu bisa menjalankan bisnis dengan lebih terarah, terukur, dan siap berkembang lebih besar di masa depan.

Intership SMKN 1 Bungo |Mukmainna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *