Tips Manajemen Keuangan UMKM untuk Pemula

{"aigc_info":{"aigc_label_type":0,"source_info":"dreamina"},"data":{"os":"web","product":"dreamina","exportType":"generation","pictureId":"0"},"trace_info":{"originItemId":"7566121862531468551"}}

Gubuku – Mengelola keuangan adalah salah satu tantangan terbesar bagi pelaku UMKM. Banyak usaha kecil yang sebenarnya memiliki produk bagus dan banyak pelanggan, tetapi tetap sulit berkembang karena manajemen keuangan yang kurang baik. Bahkan, tidak sedikit bisnis yang akhirnya tutup karena tidak bisa mengatur arus kas, tidak punya laporan keuangan, atau mencampur uang pribadi dan usaha.

Jika Anda baru memulai usaha atau sedang menjalankan UMKM skala kecil, kemampuan mengelola keuangan adalah kunci agar bisnis bertahan dan berkembang. Tenang saja, mengatur keuangan itu tidak serumit yang dibayangkan. Anda tidak harus langsung memakai software mahal. Yang terpenting adalah disiplin dan konsisten.

Berikut ini beberapa tips manajemen keuangan UMKM untuk pemula yang mudah dipahami dan langsung bisa dipraktikkan.

 Pisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha

Kesalahan yang sangat sering terjadi pada UMKM adalah uang pribadi dan bisnis dijadikan satu. Ini membuat Anda sulit mengetahui apakah usaha benar-benar untung atau malah terus merugi.

✅ Solusi:

  1. Buat rekening khusus untuk usaha

  2. Ambil gaji untuk pemilik dalam jumlah wajar

  3. Semua transaksi bisnis harus melalui rekening bisnis

Dengan memisahkan uang, Anda bisa lebih mudah melihat kondisi keuangan usaha secara nyata.

 Catat Semua Transaksi Keuangan

Sekecil apa pun uang keluar dan masuk, semua wajib dicatat. Baik pembelian bahan baku, pembayaran listrik toko, hingga refund pelanggan.

Pilihan pencatatan:

  1. Buku kas manual

  2. Excel / Google Sheets

  3. Aplikasi keuangan UMKM (BukuKas, Majoo, dll.)

Manfaat pencatatan keuangan:

  1. Mengetahui laba dan rugi dengan jelas

  2. Tidak bingung saat menghitung stok

  3. Memudahkan penyusunan laporan keuangan

Yang penting: biasakan mencatat setiap hari.

 Kelola Arus Kas (Cash Flow) dengan Baik

Banyak usaha tutup bukan karena tidak laku, tetapi karena kehabisan uang untuk operasional.
Arus kas sehat = pemasukan lebih besar dan lebih cepat masuk dibanding pengeluaran.

Tips mengelola arus kas:

  1. Minta pembayaran pelanggan di awal atau tepat waktu

  2. Jangan menumpuk piutang

  3. Atur persediaan stok agar tidak terlalu banyak

Selalu cek:

Berapa uang kas yang tersedia untuk operasional minggu ini?

Itu akan menentukan apakah bisnis bisa terus berjalan lancar.

 Buat Anggaran (Budgeting) Setiap Bulan

Anggaran membantu Anda membatasi pengeluaran yang tidak perlu. Dengan budgeting, Anda tahu batas biaya operasional seperti:

  1. Belanja bahan baku

  2. Gaji karyawan

  3. Ongkos kirim

  4. Iklan dan marketing

Baca Juga :  Cara Aman Bertransaksi Digital agar Terhindar dari Penipuan

Format anggaran yang sederhana:

Kategori Anggaran Realisasi Selisih
Bahan Baku Rp 5.000.000 Rp 4.500.000 ✅ Hemat Rp 500.000
Listrik Rp 500.000 Rp 700.000 ❌ Kelebihan Rp 200.000

Jika pengeluaran melebihi anggaran, segera evaluasi.

Hitung Harga Pokok Penjualan dan Harga Jual dengan Benar

Banyak UMKM asal menentukan harga jual. Akibatnya, usaha ramai tapi keuntungan tipis bahkan rugi tanpa disadari.

Hitung harga pokok penjualan (HPP) dengan tepat:

HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Produksi + Biaya Operasional Terkait Produk

Tambahkan persentase keuntungan yang ideal dan juga biaya marketing.

Gunakan rumus sederhana harga jual:

Harga Jual = HPP + Keuntungan + Pajak (jika ada)

Dengan harga yang tepat, bisnis akan lebih sehat.

Kendalikan Pengeluaran (Hemat Tapi Bukan Pelit)

Periksa semua pengeluaran dan tentukan mana yang penting dan mana yang bisa dikurangi.

Contoh penghematan:

  1. Bandingkan harga supplier

  2. Pakai pemasaran digital yang murah efektif

  3. Manfaatkan ruang rumah daripada sewa tempat

Ingat:

Fokus pada pengeluaran yang mendatangkan penjualan dan keuntungan.

Siapkan Dana Darurat Usaha

Bisnis bisa menghadapi banyak risiko:

  1. Penurunan penjualan

  2. Pemasok harga naik

  3. Peralatan rusak

  4. Musim sepi pelanggan

Sisihkan minimal 5-10% dari keuntungan setiap bulan sebagai dana cadangan.

Dana darurat membuat bisnis lebih kuat menghadapi kejutan.

 Kelola Utang dengan Bijak

Utang boleh saja digunakan untuk memperbesar usaha. Namun:

  1. Harus jelas tujuan penggunaannya

  2. Pastikan cicilan bisa dibayar tanpa mengganggu operasional

Hindari pinjaman dengan bunga sangat tinggi seperti:

  1. Paylater tanpa kontrol

  2. Pinjaman ilegal

Pilih sumber pendanaan yang legal dan terjangkau:

  1. KUR Bank

  2. Pembiayaan UMKM

  3. Investor kecil

 Periksa Laporan Keuangan Secara Rutin

Setidaknya setiap bulan, buat laporan sederhana:

  1. Laporan laba rugi

  2. Laporan arus kas

  3. Neraca usaha

Fungsinya:

  1. Mengetahui tingkat keuntungan

  2. Menilai kesehatan keuangan

  3. Menentukan strategi bisnis selanjutnya

Melihat angka itu penting agar keputusan tidak berdasarkan perasaan, tapi data.

Investasi Kembali Keuntungan untuk Pengembangan Usaha

Jangan habiskan seluruh keuntungan untuk keperluan pribadi.
Agar bisnis berkembang, keuntungan harus di-putar balik.

Bentuk investasi usaha:

  1. Tambah peralatan

  2. Tingkatkan kualitas produk

  3. Beli stok lebih banyak

  4. Perluas pemasaran

Kesuksesan bisnis adalah hasil perkembangan bertahap.

Manajemen keuangan yang baik adalah fondasi utama UMKM agar tetap bertahan dan berkembang. Anda tidak perlu menjadi ahli akuntansi untuk memulai. Yang paling penting adalah:

  1. Disiplin dalam pencatatan

  2. Bijak dalam pengeluaran

  3. Berani mengendalikan arus kas

  4. Fokus pada keuntungan jangka panjang

Dengan menerapkan tips di atas secara konsisten, bisnis Anda akan semakin sehat dan siap untuk naik level.

Intership SMKN  1 Bungo |Mukmainna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *