Cara Menetapkan Tujuan Hidup yang Realistis di Usia 20-an

Gubuku.id – Saat memasuki usia 20-an, banyak orang mulai mempertanyakan arah hidup: “Apa tujuan hidupku?” “Kenapa teman-teman sudah sukses, tapi aku masih begini?” atau “Apakah jalan yang kuambil sudah benar?”

Nah, kondisi saat merasa bingung, cemas, dan mempertanyakan banyak hal tentang masa depan inilah yang disebut quarter life crisis. Ini bukan hal yang memalukan ataupun salah—justru normal terjadi pada sebagian besar individu di usia dewasa muda.

Menurut survei LinkedIn, sekitar 75% orang usia 25–33 tahun pernah mengalami quarter life crisis, biasanya karena tekanan karier, finansial, dan pencarian jati diri (Sumber: LinkedIn Workplace Study, 2017).

Apa Itu Quarter Life Crisis?

Quarter life crisis adalah fase emosional yang muncul di usia 20-an hingga awal 30-an, ditandai dengan kebingungan terhadap masa depan, karier, hubungan, dan makna hidup. American Psychological Association menjelaskan bahwa masa dewasa awal memang menjadi fase transisi penuh tantangan termasuk tuntutan sosial dan ekonomi (Sumber: APA, Developmental Psychology Review).

Artinya, perasaan bingung di masa ini bukan kelemahan, melainkan proses alami menuju kedewasaan.

Tanda-Tanda Quarter Life Crisis

Beberapa tanda yang umum muncul:

  1. Merasa tertinggal dibanding teman sebaya

  2. Bingung menentukan tujuan hidup

  3. Gelisah memikirkan masa depan

  4. Tidak puas dengan pekerjaan

  5. Takut gagal dan salah langkah

  6. Membandingkan hidup sendiri dengan orang lain terus-menerus

  7. Merasa hidup berjalan tanpa arah

Penelitian dari University of Greenwich menyebutkan bahwa tekanan untuk mencapai kesuksesan sebelum usia tertentu meningkatkan kecemasan dan stres pada dewasa muda (Sumber: Greenwich Study of Early Adulthood, 2020).

Penyebab Quarter Life Crisis

Ada beberapa faktor pemicu, di antaranya:

1. Tekanan Sosial

Melihat pencapaian teman di media sosial membuat kita merasa tertinggal. Menurut Journal of Social Psychology, media sosial memiliki pengaruh besar terhadap rasa cemas dan perbandingan diri (Sumber: Social Psychology Research, 2019).

2. Ketidakpastian Karier

Di usia 20-an, banyak yang baru memulai karier dan merasa belum stabil.

Baca Juga :  Pentingnya Self-Evaluation untuk Pertumbuhan

3. Ekspektasi Keluarga

Terkadang keluarga menuntut kita cepat sukses, menikah, atau mandiri.

4. Ketidakstabilan Finansial

Menurut Bank Indonesia, generasi muda menghadapi tantangan ekonomi seperti biaya hidup tinggi dan ketidakpastian kerja (Sumber: BI Youth Economic Report).

Bagaimana Mengatasi Quarter Life Crisis?

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan secara bertahap:

1. Kenali Perasaanmu

Sadari bahwa kebingungan ini wajar. Menurut Harvard Business Review, memahami emosi adalah langkah awal untuk menemukan arah hidup (Sumber: HBR Emotional Awareness Study).

2. Jangan Bandingkan Diri Terus-Menerus

Hidup setiap orang punya waktu dan jalan berbeda.

3. Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan

Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang menilai kita, tetapi bisa mengatur usaha dan kebiasaan harian kita.

4. Bangun Kebiasaan Baik

Mulai dari hal kecil: membaca, belajar skill baru, olahraga, atau buat rutinitas harian.

5. Cerita ke Orang yang Dipercaya

Bercerita bisa membantu mengurangi kecemasan. Jika perlu, cari konselor atau psikolog.

Cara Menetapkan Tujuan Hidup yang Realistis di Usia 20-an

Salah satu kunci menghadapi quarter life crisis adalah punya tujuan hidup yang jelas tapi realistis.

Berikut langkah praktis yang bisa dilakukan:

1. Kenali Diri Sendiri

Tanyakan pada dirimu:

  1. Apa yang aku sukai?

  2. Skill apa yang aku punya?

  3. Nilai hidup apa yang penting bagiku?

Self-awareness terbukti membantu seseorang memilih jalur karier dan hidup yang tepat (Sumber: McKinsey Career Insights Report, 2021).

2. Gunakan Metode SMART Goals

Pastikan tujuanmu:

Huruf Makna Contoh
S Specific “Belajar desain grafis”
M Measurable “Mengerjakan 3 proyek desain”
A Achievable Waktu belajar 2 jam/hari
R Relevant Mendukung karier kreatif
T Time-bound Dalam 6 bulan

3. Buat Rencana Jangka Pendek & Panjang

Jangka pendek (1–12 bulan): tingkatkan skill, perbaiki keuangan, bangun kebiasaan.
Jangka panjang (1–5 tahun): karier, pendidikan, pernikahan, aset.

4. Break Down Tujuan Menjadi Tugas Harian

Contoh goal: “Mau punya penghasilan tambahan”
→ langkah harian: riset bisnis, bangun portfolio, ikut kursus online.

5. Jaga Konsistensi & Evaluasi

Setiap bulan, cek progresmu. Kalau belum cocok, koreksi. Tujuan hidup fleksibel dan boleh berubah.

Tips Tambahan: Jangan Lupa Menikmati Hidup

Jangan terlalu keras dengan diri sendiri. Hidup tidak harus selalu produktif.

Bangun rutinitas yang seimbang:

  1. Waktu bekerja

  2. Waktu istirahat

  3. Waktu untuk hobi

  4. Waktu bersosialisasi

Ingat: perjalananmu valid, meski terlihat berbeda dari orang lain.

Quarter life crisis adalah fase normal yang dialami banyak orang di usia 20-an hingga awal 30-an. Meski penuh tantangan, fase ini bisa menjadi momen penting untuk mengenal diri lebih dalam, menemukan tujuan hidup, dan membangun masa depan yang lebih baik.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *