Daftar Isi
- 1 Kenapa Self Care Penting Saat Quarter Life Crisis?
- 2 Self Care Mental: Jaga Pikiran Tetap Sehat
- 3 Self Care Fisik: Rawat Tubuh untuk Tenang dan Berenergi
- 4 Self Care Emosional: Hargai dan Pahami Diri Sendiri
- 5 Self Care Sosial: Bangun Hubungan yang Sehat
- 6 Self Care Spiritual: Temukan Ketenangan dari Dalam
- 7 Self Care Finansial: Kurangi Stres Keuangan
- 8 Self Care Digital: Jauhkan Diri dari Toxic Internet
Gubuku.id – Self care adalah proses merawat diri secara fisik, mental, emosional, dan sosial untuk menjaga kesejahteraan hidup. Menurut Mayo Clinic, self care membantu mengurangi stres, meningkatkan energi, dan mendorong kesehatan jangka panjang (Mayo Clinic, 2023).
Di usia 25, kamu sedang berada di fase transisi menuju kedewasaan penuh. Banyak perubahan terjadi — mulai dari karier, relasi, keuangan, hingga identitas diri. Self care di fase ini bukan sekadar skincare atau me-time, tetapi tentang membangun kebiasaan positif yang membantu kamu menjalani hidup dengan tenang dan seimbang.
Kenapa Self Care Penting Saat Quarter Life Crisis?
Quarter life crisis adalah periode di mana seseorang merasa ragu, cemas, atau kebingungan mengenai tujuan hidup, biasanya terjadi di usia 20–30 tahun. Sebuah studi dari Journal of Adult Development menyatakan bahwa masa transisi ini sering dipicu tekanan sosial, ekspektasi diri, dan ketidakpastian karier (Journal of Adult Development, 2020).
Self care membantu kamu:
- 
Mengelola kecemasan dan stres 
- 
Menemukan kembali motivasi 
- 
Membangun fokus dan produktivitas 
- 
Meningkatkan kepercayaan diri 
- 
Menjaga hubungan sosial tetap sehat 
Dengan kata lain, self care adalah fondasi stabilitas emosional di masa quarter life crisis.
Self Care Mental: Jaga Pikiran Tetap Sehat
Merawat kesehatan mental adalah bagian terpenting dalam self care usia 25-an. Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
✦ Journaling
Menulis membantu kamu memahami perasaan dan pikiran. Menurut Harvard Health Publishing, journaling dapat mengurangi stres dan membantu pengelolaan emosi (Harvard Health, 2021).
Tips journaling:
- 
Tulis 10 menit setiap pagi atau malam 
- 
Fokus pada rasa syukur dan refleksi 
- 
Catat tujuan dan pencapaian kecil 
✦ Meditasi
Meditasi terbukti meningkatkan konsentrasi dan menurunkan kecemasan. National Institutes of Health menyebutkan meditasi efektif untuk meningkatkan kesejahteraan emosional (NIH, 2022).
Mulai dengan:
- 
5–10 menit per hari 
- 
Gunakan aplikasi seperti Calm & Headspace 
✦ Batasi Overthinking
Coba teknik grounding 5-4-3-2-1 untuk menenangkan pikiran saat cemas.
Self Care Fisik: Rawat Tubuh untuk Tenang dan Berenergi
Tubuh yang sehat membuat pikiran lebih stabil. Self care fisik bisa dilakukan dengan langkah sederhana:
✦ Olahraga 20–30 Menit
Olahraga meningkatkan hormon endorfin yang memicu perasaan bahagia. American Psychological Association menyatakan bahwa aktivitas fisik sangat efektif mengurangi stres (APA, 2021).
Contoh olahraga mudah:
- 
Jalan pagi 
- 
Yoga 
- 
Stretching 
- 
Workout ringan di rumah 
✦ Pola Makan Seimbang
Konsumsi makanan bernutrisi, perbanyak buah, sayur, dan air. Hindari junk food berlebihan karena bisa menurunkan mood.
✦ Tidur Cukup
Tidur cukup (7–8 jam) sangat diperlukan. Menurut Sleep Foundation, kurang tidur memicu stres dan menurunkan produktivitas (Sleep Foundation, 2023).
Self Care Emosional: Hargai dan Pahami Diri Sendiri
Perasaanmu valid, dan kamu tidak harus selalu kuat.
Beberapa cara self care emosional:
- 
Terapkan afirmasi positif 
- 
Izinkan diri menangis jika perlu 
- 
Berlatih menerima kegagalan sebagai proses 
Terapkan kalimat lembut ke diri sendiri, misalnya:
“Aku sedang belajar. Kesalahanku bukan akhir dari segalanya.”
Self Care Sosial: Bangun Hubungan yang Sehat
Menurut Verywell Mind, koneksi sosial memperkuat kesehatan mental dan mengurangi risiko stres berlebih (Verywell Mind, 2022).
Lakukan hal ini:
- 
Pilih lingkungan yang suportif 
- 
Bicarakan perasaanmu dengan orang terpercaya 
- 
Kurangi bergaul dengan orang yang toxic 
- 
Berpartisipasi dalam komunitas positif 
Jangan takut menjauh dari lingkungan yang membuatmu merasa kurang berarti.
Self Care Spiritual: Temukan Ketenangan dari Dalam
Spiritual bukan hanya tentang agama, tapi tentang koneksi dengan diri dan makna hidup.
Bisa dilakukan dengan:
- 
Berdoa atau ibadah rutin 
- 
Meditasi atau journaling syukur 
- 
Mendekatkan diri pada alam (nature walk) 
Menurut Psychology Today, aktivitas spiritual membantu meningkatkan ketenangan batin (Psychology Today, 2022).
Self Care Finansial: Kurangi Stres Keuangan
Di usia 25, banyak stres finansial muncul. Self care juga berarti mengelola uang dengan bijak.
Langkah sederhana:
- 
Catat pemasukan dan pengeluaran 
- 
Buat dana darurat 
- 
Batasi gaya hidup demi gengsi (FOMO) 
Sumber Investopedia menyebutkan bahwa stabilitas finansial memberi dampak besar pada kesejahteraan mental (Investopedia, 2023).
Self Care Digital: Jauhkan Diri dari Toxic Internet
Kelebihan informasi di media sosial bisa memicu perbandingan diri dan cemas. Batasi waktu layar (screen time) terutama saat pagi dan sebelum tidur.
Tips:
- 
Matikan notifikasi media sosial 
- 
Tetapkan waktu digital detox 1–2 jam/hari 
- 
Kurangi konsumsi konten negatif 
Self care di usia 25 bukan sekadar rutinitas, tetapi sebuah investasi untuk masa depan. Merawat diri secara fisik, mental, emosional, sosial, finansial, dan spiritual akan membantu kamu menghadapi quarter life crisis dengan lebih tenang dan kuat.

 
				
			 
				
			 
				
			 
				
			