Strategi Mengatur Cashflow dalam UMKM

Gubuku – Banyak pelaku UMKM merasa bisnisnya berjalan lancar karena penjualan ramai setiap hari. Namun ketika harus membayar sewa toko, gaji karyawan, atau membeli stok barang, uangnya tiba-tiba tidak cukup.

Ini terjadi karena cashflow atau arus kas tidak teratur.

Cashflow adalah keluar masuknya uang dalam bisnis.
Jika cashflow buruk, bisnis bisa macet meskipun penjualan tinggi.
Sebaliknya, cashflow yang baik akan membuat usaha stabil, kuat, dan terus berkembang.

Dalam artikel ini, kita akan membahas strategi sederhana yang bisa dilakukan UMKM untuk mengatur cashflow dengan lebih baik.

1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Kesalahan paling umum pemilik UMKM adalah uang bisnis dan uang pribadi dicampur.
Akibatnya kamu tidak tahu:

  1. Berapa untung sebenarnya

  2. Kemana uang mengalir

  3. Berapa modal yang harus diputar lagi

Solusi mudah:
✅ Buka rekening bank khusus usaha
✅ Buat gaji untuk diri sendiri
✅ Semua pengeluaran pribadi jangan ambil dari kas bisnis

Dengan cara ini, laporan keuangan jadi lebih jelas.

2. Buat Catatan Keuangan Harian Sederhana

Catatan keuangan membantu kamu memantau:

  1. Berapa uang yang masuk

  2. Berapa uang yang keluar

  3. Berapa keuntungan harian/bulanan

Tidak perlu rumit. Kamu bisa gunakan:

  1. Buku catatan khusus

  2. Excel/Google Sheet

  3. Aplikasi keuangan UMKM (seperti BukuWarung, Pawoon, Majoo)

Yang penting dicatat setiap hari tanpa terlewat.

Jika kamu tidak tahu ke mana uang pergi, maka kamu tidak sedang mengatur bisnis. Uangmu yang sedang mengatur kamu.

3. Kendalikan Pengeluaran Operasional

Setiap bisnis punya biaya operasional, seperti:

  1. Sewa tempat

  2. Listrik, air, internet

  3. Bahan baku

  4. Gaji karyawan

  5. Iklan atau promosi

Pengeluaran ini harus direncanakan dan dikendalikan.

Tips penghematan:

  1. Beli bahan baku dalam jumlah yang sesuai (tidak membuang)

  2. Atur jam operasional lebih efisien

  3. Pilih pemasok lebih murah namun tetap berkualitas

  4. Gunakan promosi digital yang hemat biaya

Tujuannya adalah lebih banyak uang yang masuk daripada keluar.

4. Pisahkan Dana Darurat Bisnis

Dalam bisnis selalu ada risiko:

  1. Penjualan turun tiba-tiba

  2. Kenaikan harga bahan baku

  3. Kerusakan peralatan

  4. Musim sepi

Untuk mengatasi hal tersebut, siapkan dana darurat minimal:
💰 10–20% dari keuntungan setiap bulan

Dana ini jangan dipakai kecuali benar-benar untuk kondisi darurat.
Dengan memiliki cadangan, bisnis tidak akan langsung kolaps ketika ada masalah.

5. Kelola Persediaan (Stok) dengan Bijak

Stok yang terlalu banyak bisa membuat:

  1. Modal tersangkut dan tidak bisa diputar

  2. Barang rusak/habis masa simpan

  3. Tempat penyimpanan penuh

Sebaliknya, stok terlalu sedikit bisa membuat:

  1. Kehilangan peluang penjualan

  2. Pelanggan berpindah ke pesaing

Baca Juga :  Panduan Lengkap Membuat Branding untuk Usaha Kecil

Gunakan metode sederhana:
📌 Catat barang masuk dan keluar
📌 Tentukan minimum stok
📌 Cek stok secara berkala

Persediaan yang optimal akan menjaga cashflow tetap lancar.

6. Kurangi Penjualan Hutang

Banyak UMKM memberikan hutang kepada pelanggan “karena kasihan” atau “sudah langganan”.
Padahal ini sangat berbahaya bagi cashflow.

Tentukan aturan tegas:

  1. Jika harus hutang → buat batas waktu dan catatan tertulis

  2. Jangan izinkan hutang untuk pembeli baru

  3. Pastikan stok tidak habis karena pelanggan hutang

Lebih baik kamu kehilangan 1 pelanggan yang minta hutang
daripada bisnis bangkrut karena modal terhenti.

7. Pantau Laporan Keuangan Secara Berkala

Jangan hanya melihat pemasukan harian.
Setidaknya setiap bulan lakukan evaluasi:

✅ Total pemasukan
✅ Total pengeluaran
✅ Laba dan kerugian
✅ Pengeluaran terbesar
✅ Produk terlaris dan tidak laku

Dari data ini kamu bisa:

  1. Mengurangi biaya yang tidak perlu

  2. Fokus pada produk yang menguntungkan

  3. Menentukan strategi penjualan berikutnya

Data adalah dasar keputusan bisnis yang benar.

8. Atur Perputaran Uang Lebih Cepat

Jika perputaran uang cepat, bisnis akan selalu punya modal untuk berjalan.
Caranya:

  1. Gunakan sistem pre-order untuk mengurangi modal bahan baku

  2. Berikan promo pembayaran cepat (misal: diskon untuk transfer)

  3. Tingkatkan kecepatan produksi dan pengiriman

  4. Banyak jual produk yang cepat laris (high moving)

Cashflow yang sehat = bisnis yang terus hidup.

9. Optimalkan Penjualan Digital

Penjualan offline saja bisa membuat bisnis sulit berkembang.
Dengan digital, kamu bisa memperbesar pemasukan tanpa biaya besar.

Platform yang bisa digunakan:

  1. WhatsApp Business

  2. Instagram Marketplace

  3. TikTok Shop

  4. GoFood/GrabFood/ShopeeFood (untuk kuliner)

  5. e-Commerce seperti Shopee, Tokopedia

Promosi digital lebih murah dan bisa menjangkau pelanggan lebih luas.

10. Evaluasi Harga secara Rutin

Biaya bahan baku bisa naik kapan saja.
Kalau kamu tidak menyesuaikan harga, keuntungan akan terus menipis.

Rumus harga yang aman:
📌 Harga Jual = Modal + Keuntungan + Biaya Operasional

Sebelum menaikkan harga:
✅ Perbaiki kualitas
✅ Tingkatkan pelayanan
✅ Sampaikan alasan dengan jujur ke pelanggan

Pelanggan akan tetap membeli jika kualitas sesuai harga.

Cashflow adalah nyawa bisnis UMKM.
Tanpa pengelolaan cashflow yang baik, usaha bisa berhenti kapan saja meski tampak ramai pembeli.

Ringkasan strategi utama:

  1. Pisahkan uang bisnis dan pribadi

  2. Catat semua transaksi harian

  3. Kendalikan pengeluaran

  4. Siapkan dana darurat

  5. Kelola stok dengan benar

  6. Kurangi penjualan hutang

  7. Gunakan laporan keuangan untuk evaluasi

  8. Percepat perputaran uang

  9. Manfaatkan kanal digital

  10. Sesuaikan harga bila perlu

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, bisnis kamu akan jadi lebih stabil, kuat, dan siap berkembang menjadi lebih besar.

Mengatur cashflow bukan hanya soal uang masuk dan keluar, tapi tentang membangun masa depan bisnis yang lebih aman dan menguntungkan.

Intership SMKN 1 Bungo |Mukmaina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *