Bagaimana Sikap Positif Menarik Orang Baik di Sekitar Kita

Gubuku.id – Setiap orang pasti ingin dikelilingi oleh orang-orang yang baik, mendukung, dan membawa kebahagiaan. Namun, tanpa disadari, lingkungan sosial yang kita dapatkan sering kali mencerminkan diri kita sendiri. Artinya, kalau kita punya sikap positif, maka orang-orang positif akan datang mendekat. Tapi kalau kita sering marah, mengeluh, atau berpikiran negatif, maka yang datang biasanya juga orang-orang dengan energi serupa.

Menurut penelitian dari Psychology Today (2023), energi atau suasana hati seseorang bisa “menular” ke orang lain. Jadi, kalau kamu menunjukkan antusiasme, keramahan, dan optimisme, maka orang di sekitarmu juga akan ikut merasa nyaman dan bahagia. (Sumber: psychologytoday.com)

1. Apa Itu Sikap Positif?

Sikap positif bukan berarti kamu harus selalu tersenyum atau berpura-pura bahagia. Sikap positif adalah cara berpikir dan bertindak yang fokus pada hal-hal baik, bukan pada kesulitan.
Contohnya:

  1. Saat ada masalah, kamu memilih mencari solusi, bukan menyalahkan orang lain.

  2. Saat seseorang bersikap buruk, kamu berusaha memahami daripada membalas dengan keburukan.

  3. Saat gagal, kamu belajar dan mencoba lagi, bukan menyerah.

Menurut Verywell Mind (2024), berpikir positif membantu otak kita lebih fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan, bukan pada hal-hal yang membuat stres. (Sumber: verywellmind.com)

Sikap positif juga bisa terlihat dari cara berbicara. Misalnya, daripada berkata “aku tidak bisa”, cobalah ubah menjadi “aku akan mencoba”. Kalimat kecil seperti itu bisa mengubah energi dalam percakapan dan membuat orang lain merasa nyaman berada di dekatmu.

2. Mengapa Sikap Positif Bisa Menarik Orang Baik?

Sederhananya, orang baik tertarik pada energi yang membuat mereka merasa damai dan dihargai. Saat kamu menampilkan sikap positif, kamu seperti memancarkan “magnet kebaikan”.

Berikut beberapa alasan ilmiah dan sosial mengapa hal itu bisa terjadi:

a. Energi Positif Menular

Menurut riset dari University of California (2022), suasana hati positif bisa menyebar hingga ke tiga tingkat hubungan sosial — artinya, sikap bahagiamu bisa memengaruhi teman, teman dari teman, bahkan orang asing. (Sumber: UC San Diego Research on Emotional Contagion)

Jadi, jika kamu sering tersenyum, menyemangati orang lain, atau berbicara dengan nada ramah, tanpa sadar kamu sudah menularkan energi baik yang membuat orang lain betah di dekatmu.

b. Orang Baik Merasa Aman

Orang yang tulus dan baik biasanya sensitif terhadap energi negatif. Mereka akan menjauh dari orang yang suka bergosip, iri, atau mudah marah. Sebaliknya, mereka merasa aman ketika berinteraksi dengan orang yang sabar, rendah hati, dan berpikiran terbuka. Sikap positif menciptakan rasa aman itu.

c. Kebaikan Mengundang Kebaikan

Ketika kamu membantu orang lain tanpa pamrih, biasanya semesta akan mempertemukanmu dengan orang-orang yang punya niat serupa. Ini disebut law of attraction atau hukum tarik-menarik: energi yang kamu keluarkan akan kembali ke kamu.

Menurut The Secret by Rhonda Byrne (2006), pikiran positif bekerja seperti magnet. Jika kamu fokus pada kebaikan, kamu akan menarik hal-hal baik ke dalam hidupmu — termasuk orang-orang baik.

3. Ciri-Ciri Orang dengan Sikap Positif

Untuk bisa menarik orang baik, tentu kita perlu tahu dulu seperti apa sikap positif itu. Berikut beberapa ciri yang mudah dikenali:

  1. Optimis dalam menghadapi masalah.
    Mereka tidak mudah menyerah dan selalu mencari cara agar sesuatu bisa berjalan lebih baik.

  2. Tidak suka mengeluh berlebihan.
    Orang positif tahu kapan harus curhat, tapi tidak menjadikan keluhan sebagai kebiasaan.

  3. Menghargai orang lain.
    Mereka mendengarkan dengan tulus dan menghormati perbedaan.

  4. Selalu berterima kasih.
    Mengucapkan terima kasih bukan hanya sopan, tapi juga menciptakan hubungan sosial yang lebih hangat.

  5. Mampu memaafkan.
    Memaafkan bukan berarti melupakan, tapi melepaskan beban agar hati tetap tenang.

Baca Juga :  Bagaimana Membangun Growth Mindset

Dengan ciri-ciri tersebut, orang lain akan merasa nyaman dan ingin mempertahankan hubungan denganmu, baik dalam pertemanan, pekerjaan, maupun keluarga.

4. Cara Menumbuhkan Sikap Positif dalam Diri

Tidak semua orang terlahir dengan sifat ceria atau optimis, tapi sikap positif bisa dilatih setiap hari. Berikut beberapa cara sederhana:

a. Mulai dengan Pikiran

Kebiasaan berpikir menentukan suasana hati kita. Coba mulai hari dengan afirmasi positif seperti:

“Hari ini aku akan melakukan yang terbaik.”
“Aku pantas bahagia.”

Menurut Harvard Health Publishing (2023), berpikir positif secara rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan stres. (Sumber: health.harvard.edu)

b. Bersyukur Setiap Hari

Coba tulis tiga hal yang kamu syukuri setiap malam. Bisa hal kecil seperti “kopi pagi ini enak” atau “teman menolong saat sibuk”. Dengan begitu, otakmu akan lebih fokus pada hal-hal baik.

c. Batasi Lingkungan Negatif

Jika kamu sering berinteraksi dengan orang yang suka menjelekkan orang lain, lama-lama kamu bisa ikut berpikir negatif. Pilihlah lingkungan yang mendukung pertumbuhanmu, bukan yang membuatmu merasa buruk.

d. Sebarkan Kebaikan Kecil

Senyum, menyapa orang dengan sopan, atau membantu tanpa diminta adalah bentuk energi positif sederhana. Tidak perlu menunggu besar — yang penting tulus.

5. Dampak Sikap Positif dalam Kehidupan Sosial

Sikap positif tidak hanya membuatmu lebih disukai, tapi juga meningkatkan kualitas hubungan sosial. Berikut beberapa manfaatnya:

a. Menjadi Pusat Energi Baik

Orang-orang akan merasa senang berada di dekatmu. Kamu bisa jadi sumber inspirasi dan ketenangan bagi orang lain.

b. Memperluas Jaringan Sosial

Orang yang positif lebih mudah diterima dalam lingkungan baru. Dalam dunia kerja misalnya, atasan dan rekan kerja akan lebih terbuka terhadap orang yang punya semangat positif.

c. Mengurangi Konflik

Sikap positif membuatmu lebih sabar dan bijak menghadapi perbedaan. Kamu cenderung menghindari pertengkaran dan mencari jalan tengah.

d. Meningkatkan Kesehatan Mental

Orang yang berpikir positif cenderung lebih bahagia dan jarang stres. Sebuah penelitian oleh Mayo Clinic (2022) menunjukkan bahwa orang optimis memiliki risiko depresi 50% lebih rendah dibanding mereka yang pesimis.

6. Menarik Orang Baik Bukan Soal Keberuntungan, Tapi Pilihan

Kita tidak bisa memilih siapa yang datang ke dalam hidup, tapi kita bisa memilih sikap yang akan menarik orang seperti apa. Jika kamu menebar kebaikan, maka orang yang tulus akan tertarik. Namun, jika kamu sering menyebar keluhan, maka orang yang negatiflah yang akan datang.

Cobalah mulai dengan hal-hal kecil:

  1. Dengarkan orang lain tanpa menghakimi.

  2. Jangan mudah tersinggung.

  3. Jaga kata-kata, karena ucapan mencerminkan isi hati.

  4. Rayakan keberhasilan orang lain tanpa iri.

Ingat, kamu tidak harus sempurna untuk menjadi pribadi positif — cukup berusaha setiap hari untuk menjadi sedikit lebih baik dari kemarin.

Sikap positif adalah investasi terbaik dalam hubungan sosial. Dengan berpikir dan bertindak positif, kamu tidak hanya membuat dirimu bahagia, tapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan penuh dukungan. Orang baik akan datang bukan karena kebetulan, tapi karena mereka melihat cahaya positif dalam dirimu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *